Bagikan

Anak Tidak Mau Makan Nasi? Ini yang Harus Smart Mom Lakukan!

Diupload pada 8 May 2018, 04:44 AM Smart Parenting
Anak Tidak Mau Makan Nasi? Ini yang Harus Smart Mom Lakukan!

Nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang cukup populer di Indonesia. Bahkan banyak orang Indonesia yang berpikir belum makan kalau tidak mengonsumsi nasi. Lantas, bagaimana jika anak enggan mengonsumsi nasi?

Mengenai hal ini, dr Bernie Endryani Medise SpA(K), Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Anak di Klinik Brawijaya FX Sudirman, Jakarta, menjelaskan jika karbohirat yang bisa dikonsumsi Si Kecil tidak hanya nasi saja.

Jika anak tidak mau makan nasi, Smart Mom bisa memberikan sumber karbohirat alternatif, seperti kentang, ubi, singkong, jagung hingga sagu. Selain itu, lontong dan olahan beras merah atau hitam pun bisa dijadikan alternatif asupan kabohidrat anak.

Kalau ingin yang lebih praktis, Smart Mom bisa memilih sereal gandum utuh, oatmeal, atau roti gandum utuh. Semua bahan-bahan di atas baik dikonsumsi sebagai pengganti nasi.

Lebih lanjut lagi, Bernie menegaskan jika Smart Mom tidak perlu khawatir saat anak enggan mengonsumsi nasi. Dengan catatan, Si Kecil masih mau mengonsumsi sumber karbohidrat altermatif dalam jumlah yang cukup (sesuai dengan kebutuhan).

Dampak Buruk Kurang Karbohidrat

Selama ini karbohidrat dikenal sebagai sumber tenaga untuk menunjang aktivitas Si Kecil. Kekurangan karbohidrat, bisa menyebabkan beberapa dampak buruk, seperti:

  1. Si Kecil mudah lelah, tidak bertenaga, lemas dan mudah marah.
  2. Daya tahan tubuh melemah, dan rentan terkena flu, terutama saat musim pancaroba.
  3. Mudah stres dan berisiko mengalami depresi.
  4. Berat badan turun (mungkin ini tidak masalah bagi anak yang obebsitas, tapi bisa jadi masalah besar bagi anak yang memiliki berat badan kurang).

Selain itu, Rina Mae Acosta dan Michele Hutchison, penulis buku The Happiest Kids in the World: How Dutch Parents Help Themselves (and Their Kids) by Doing Less, menjelaskan jika karbohidrat membantu anak lebih berprestasi di sekolah.

Lebih lanjut lagi, Rina dan Michele menjelaskan jika karbohidrat merupakan makanan terbaik untuk menunjang performa otak. Walaupun begitu, perhatikan juga kualitas dari karbohidrat dan menu sarapannya.

Untuk menu terbaik saat sarapan,Smart Mom memberikan menu 50 persen karbohidrat kompleks (roti gandum utuh, oatmeal, kentang panggang, dan lainnya) ¼ sayuran dan ¼ protein, seperti telur rebus dan lainnya.


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies