Bagikan

Ingat Smart Mom, Jangan Pernah Berikan Label Cengeng Saat Anak Laki-Laki Nangis!

Diupload pada 5 June 2018, 08:26 AM Smart Parenting
Ingat Smart Mom, Jangan Pernah Berikan Label Cengeng Saat Anak Laki-Laki Nangis!

“Masa jatuh gitu aja nangis. Ingat, anak laki-laki nggak boleh cengeng!”. Ungkapan seperti ini masih saja banyak dilontarkan orangtua kepada anaknya. Bagi mereka, anak laki-laki harus kuat dan jangan cengeng.

Menurut Ratih Zulhaqqi, psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, pandangan anak laki-laki tidak boleh menangis pada dasarnya merupakan sebuah habituasi atau budaya yang belum bisa diubah.

Mereka masih menganggap menangis merupakan simbol kelemahan, dan biasanya yang menangis hanyalah anak perempuan. Makanya, sebagai anak laki-laki, mereka harus kuat (baik secara fisik dan mental), mereka dituntut untuk tidak takut dan jangan menangis.

Padahal faktanya, Ratih menjelaskan jika menangis merupakan salah satu bentuk ekpresi perasaan yang sedang dialami seseorang, dan butuh pemaknaan. Menurutnya, menangis tidak ada hubungannya dengan kelemahan dan kekuatan. Selain itu, menangis pun bukan hanya milik perempuan saja.

Lebih lanjut lagi, Ratih menyebut jika menangis merupakan bukti jika hati Si Kecil tidak mati. Dia masih masih bisa menerima sebuah sinyal ketidaknyamanan, rasa sakit, takut atau perasaan terharu. Selain itu, menangis pun merupakan salah satu cara untuk melepaskan emosi sehingga hati jadi lebih lega.

Apa yang harus dilakukan orangtua?

Ratih menekankan agar Smart Mom tidak asal memberikan labelling dengan dengan sebutan cengeng,  anak lemah, penakut dan lainnya. Menurutnya, labelling seperti ini justru akan membuat mereka terus bertahan dengan kebiasaannya ini, atau bisa jadi mereka akan berubah jadi pribadi yang tertutup.

Selain itu, Ratih pun menyarankan agar Smart Mom melakukan identifikasi perasaan yang sedang dialami mereka. Caranya, Smart Mom bisa mengajak anak berbicara atau berdiskusi, kemudian tanyakan apa yang membuatnya menangis.

Dengan cara ini, anak akan merasa mendapat dukungan dari orangtua, dan Smart Mom pun jadi tahu apa yang sedang mereka rasakan. Identifikasi inilah yang nantinya bisa Smart Mom gunakan untuk mencarikan solusi sebagai pengganti tangisan.

Misal, jika anak menangis karena ingin mainan baru, sarankan kepadanya agar langsung memintanya kepada Smart Mom ketimbang hanya menangis. Hal ini tentu berlaku untuk permasalahan lainnya, seperti ketika Si Kecil dijahili temannya, takut dan lainnya. Semoga bermanfaat!


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies