Pentingkah Memberi Mainan Sesuai Gender?
Saat memberikan mainan untuk anak, orangtua biasanya akan membedakan mainan tersebut sesuai dengan gender. Robot-robotan, bola, mainan pedang, pistol-pistolan dan lainnya, khusus diberikan kepada anak laki-laki. Sementara boneka, masak-masakan, dan lainnya, diberikan kepada anak perempuan.
Sebenarnya, penting tidak sih memberikan mainan sesuai dengan gender anak?
Menurut Professor Melissa Hines, peneliti dari Cambridge University, Australia, ada bukti ilmiah yang menjelaskan preferensi mainan berdasarkan gender.
Dalam penelitiannya, Mellisa menjelaskan jika otak anak laki-laki didesain untuk mengekspresikan minat awal pada permainan kasar (action), lebih banyak menggunakan sentuhan fisik, dan mainan bergerak, seperti mobil-mobilan, atau mainan yang bersifat action, seperti pedang-pedangan, pistol air dan lainnya.
Sedangkan anak perempuan lebih memilih mainan yang bersifat bermain peran, seperti boneka, alat masak mainan, alat kedokteran dan lainnya.
Meskipun begitu, Mellisa menjelaskan jika hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan sebagai patokan wajib. Hal ini disebabkan karena tiap anak memiliki karakter yang unik. Ada yang lebih suka bergerak, ada juga tipe pemikir yang lebih banyak diam.
Mengenai banyaknya kekhawatiran orangtua terkait anak laki-laki kemayu gara-gara memilih mainan wanita, atau sebaliknya, Mellisa menegaskan hal ini tidak memiliki kaitan apapun. Bagaimanapun, mainan hanya media untuk menstimulasi kemampuan Si Kecil, tidak menentukan orientasi seksual.
Justru sebaliknya, anak yang terlalu dikekang malah bisa menjelma jadi anak yang tidak percaya diri dan manja. Selain itu, mereka pun rawan stres yang justru bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
Hal yang sama diutarakan Debra Soh, dokter ahli saraf seksual di York University, Toronto, Kanada, yang menyebut upaya orangtua dengan cara membatasi pilihan mainan, warna dan pakaian hanya karena alasan preferensi gender, merupakan hal yang sia-sia.
Menurut Debra, secara umum faktor biologis bawaan yang menentukan preferensi gender, bukan dibangun secara sosial, atau dibentuk oleh campur tangan orangtua. Secara normal, faktor biologis inilah yang membuat anak laki-laki lebih tertarik pada mainan mekanis seperti mobil-mobilan, dan anak perempuan tertarik pada mainan sosial seperti boneka.
Dengan kata lain, meskipun memilih mainan sesuai gender merupakan hal yang penting, tapi jangan paksa Si Kecil, biarkan ia memiliki kebebasan untuk memilihnya sendiri. Tidak perlu dipaksakan, karena pada dasarnya semua mainan tersebut memiliki manfaat masing-masing.