Wajib Tahu, Ternyata Kain Sutra Banyak Jenisnya Lho!

Untuk Smart Mom yang berhijab, biasanya hijab dengan bahan yang adem dan lentur jadi pilihan favorit Smart Mom. Sebab, hijab yang terbuat dari bahan tersebut memberikan kenyamanan maksimal saat dikenakan untuk aktivitas seharian penuh, serta kemudahan dalam mengatur hijab agar selalu terlihat rapi ketika dikenakan. 

Hanya saja, tak peduli secantik apa warna maupun motif pada hijab, tentunya jadi percuma kalau Smart Mom tidak bisa merawatnya dengan baik, dong. Perawatan hijab sendiri termasuk cara mencucinya, cara penyimpanan, maupun apakah kain hijab yang digunakan bisa disetrika atau tidak. Soalnya, ada beberapa jenis kain hijab yang justru akan rusak kalau Smart Mom menyetrikanya, lho!

Wolpeach (Wolfis)

Jenis kain yang satu ini bukan hanya digunakan untuk hijab, tapi juga untuk fashion item lainnya. Misalnya gamis, blus, dan kemeja. Kain ini pada dasarnya adalah perpaduan kain sutra dan katun dengan tambahan serat sintetis. Sifat kain ini “jatuh”, mirip seperti ceruti atau chiffon, namun wolfis lebih tebal sehingga tidak menerawang.

Meskipun ada kandungan serat katunnya, kain wolfis juga punya serat sutra yang membuatnya jadi cukup tricky kalau Smart Mom ingin menyetrikanya. Idealnya, kain sutra hanya boleh disetrika dengan pengaturan suhu paling rendah kalau memang dibutuhkan. Jika disimpan dengan benar dengan cara digantung, malah kain sutra tidak perlu disetrika sama sekali.

Kalau begitu, bagaimana jika jilbab berkerut? Smart Mom bisa atasi tanpa setrika, kok. Cukup gantung hijab wolfis di dalam kamar mandi ketika Smart Mom mandi (apalagi mandi dengan shower). Soalnya, kelembaban di dalam kamar mandi dikenal bisa bantu singkirkan kerutan pada mayoritas kain yang mengandung serat sutra.

Katun Shimmer

Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, kain yang satu ini merupakan salah satu varian dari kain katun. Hanya saja, kain ini punya permukaan yang agak berkilau alias shimmering, jadi dinamakan katun shimmer. Lembutnya bahan katun ini membuatnya anti kusut, terutama dengan cara penyimpanan yang tepat dan hindari melipatnya. Karena itu, hijab dari kain katun shimmer ini tidak perlu Smart Mom setrika lagi. Mudah, ya?

Bubble Crepe

Sekilas, kain bubble crepe mirip dengan kain diamond italiano. Hanya saja, bahan bubble crepe punya tekstur yang terlihat lebih kasar dibandingkan diamond italiano. Meski begitu, jangan sampai penampilannya menipu Smart Mom, ya! Soalnya, kain bubble wrap terasa halus ketika dipegang, kok!

Di samping itu, jenis kain hijab yang satu ini juga tidak gampang kusut dan sangat lentur dengan sifatnya yang mudah “jatuh” seperti kain wolfis. Karena itu, kain bubble crepe sering jadi pilihan untuk pashmina.

Maxmara

Bahan maxmara ini sekilas mirip dengan satin, namun teksturnya terasa lebih lembut. Kalau Smart Mom paling suka mengenakan printed scarf alias hijab dengan beragam motif yang di-print, biasanya kain maxmara ini jadi bahan yang dipilih.

Permukaan kain maxmara nampak berkilau sehingga mampu memberikan kesan glamor. Dengan beragam corak warna yang bisa dibilang tak ada batasnya, terutama untuk hijab print, tentu Smart Mom bisa bebas pilih sesuai selera, dong! Apalagi, jenis kain ini tidak perlu disetrika.

Voal

Hijab voal bisa dibilang merupakan pilihan hijab paling populer dan kekinian saat ini. Sebenarnya, voal merupakan salah satu jenis katun, namun serat-seratnya cukup longgar dan lebih tipis, sehingga sangat nyaman dikenakan di siang hari sekalipun. Di samping itu, hijab voal juga tidak menerawang.

Jenis kain yang satu ini juga sangat dikenal sebagai pilihan yang mudah diatur serta tidak mudah kusut, Jadi, Smart Mom jelas tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana cara menyetrikanya, kan/ Soalnya, hijab voal sama sekali tidak perlu diseterika, lho!

Kain bahan hijab terkenal akan warna-warninya yang cantik serta karakteristiknya yang lembut. Karena itu, Smart Mom perlu memilih deterjen yang bisa menjaga warnanya tetap cerah, membersihkan noda dan kotoran, serta menjaga kualitas serat kain agar tidak rusak. Belum lagi, pilih juga deterjen yang bisa bantu hilangkan bau keringat setelah hijab dikenakan seharian, dan tidak menimbulkan bau tak sedap setelah dicuci maupun dijemur.

Untuk itulah Smart Mom perlu memilih Attack Batik Care sebagai deterjen untuk membersihkan dan merawat hijab-hijab cantik kesayangan Smart Mom. Eits, jangan bingung dulu karena Attack Batik Care diformulasikan secara khusus untuk kain halus dan lembut, termasuk sutra, satin, katun, dan berbagai jenis kain hijab favorit Smart Mom, lho!

Pakaian berbahan sifon mempunyai bobot ringan dan sejuk saat dikenakan. Jenis bahan ini paling sering digunakan untuk blus, rok, hingga gaun. Padu-padan yang tepat pun bakal membuat Smart Mom tampil elegan.

Sayangnya, tak semua orang mengetahui cara merawat sifon, termasuk saat ada noda yang menempel di permukaannya. Bahannya yang tipis membuat sifon rentan rusak atau sobek. Di bawah ini ada lima kesalahan yang sepatutnya Smart Mom hindari buat menjaga kualitas sifon.

1. Membersihkan dengan mesin cuci

Sifon termasuk bahan yang mudah mengerut maupun merenggang, sehingga Smart Mom tak boleh sembarangan mencucinya. Namun, beberapa orang yang kurang memperhatikan pemeliharaan kain asal memasukkan sifon ke mesin cuci. Sebenarnya, tak ada larangan menggunakan mesin cuci buat membersihkan kotoran pada sifon. Hanya saja, Smart Mom harus memasukkannya ke dalam kantung khusus supaya sifon tak menyangkut ke pakaian lain.

2. Memeras atau mengucek terlalu kuat

Memeras atau mengucek adalah teknik aman yang bisa Smart Mom gunakan untuk melepaskan kotoran dari sifon. Akan tetapi, jangan terlalu kuat, ya, sebab nantinya sifon yang rapuh akan koyak atau sobek. Smart Mom bisa menggunakan sikat halus atau mengoleskan deterjen pada noda atau kotoran.

3. Memakai detergen berbahan keras

Dengan karakternya yang lembut, sifon bakal cepat rusak saat dibersihkan dengan jenis detergen berbahan keras. Akan lebih baik kalau Smart Mom beralih ke detergen cair yang lebih aman seperti Attack Batik Care. Berbeda dari detergen kebanyakan, Attack Batik Care dirancang khusus buat jenis kain halus seperti sifon. Hasilnya, pakaian Smart Mom bakal wangi, lembut, tanpa ada kerutan maupun bulu yang muncul di permukaan.

4. Menjemur di bawah sinat matahari langsung

Selain fleksibel, sifon termasuk bahan atau kain yang mudah berubah warna. Maka dari itu, selain hati-hati saat mencucinya, perhatikan tempat mengeringkan sifon. Menempatkan sifon langsung di bawah sinar matahari memang akan membuatnya cepat kering, tetapi warnanya bakal memudar. Bukan hanya itu, permukaannya akan cepat kusam. Sebaiknya keringkan bahan tersebut dengan disimpan di tempat teduh dan tak lembab.

5. Menyimpan dengan cara digantung

Perawatan terhadap sifon akan lebih maksimal kalau Smart Mom memperhatikan cara menyimpan kain tersebut. Menggantung sifon saat menjemur maupun menyimpannya malah akan membuat bahan melar atau berisiko terkena kotoran. Jangan pakai penjepit juga, sebab bakal meninggalkan bekas pada sifon. Sebaiknya sifon disimpan dengan cara dilipat dan diletakkan pada tempat datar.

Kain sutra dikenal sebagai kain premium dengan harga yang cukup mahal. Kain sutra sendiri banyak digunakan dalam berbagai jenis busana, dari mulai pakaian dalam, hingga gaun pesta. Karakternya yang lembut dan mengkilap, membuat kain sutra terlihat sangat mewah dan elegan.

Tapi meskipun begitu, ada beberapa hal yang harus Smart Mom ketahui terkait kain sutra, salah satunya mengenali kelebihan dan kekurangannya agar lebih mudah saat melakukan perawatan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari pakaian berbahan sutra

Kelebihan Pakaian Sutra

Seperti disebutkan diatas, kain sutra bersifat glossy atau mengkilap, sehingga saat digunakan di bawah cahaya, akan memberikan efek penampilan yang anggun, elegan dan mewah. Selain itu, masih ada kelebihan lainnya yang dimiliki pakaian sutra, diantaranya :

1. Kain sutra sangat awet dan tahan lama. Apalagi jika dirawat dengan baik, pakaian ini bisa diwariskan dari generasi ke generasi, tanpa mengalami penurunan kualitas.
2. Kain sutra alami tidak hanya mampu menyerap keringat, tapi mampu memberikan sensasi dingin di kulit,dan nyaman saat dikenakan.
3. Pakaian berbahan sutra bisa dikenakan siapa saja, bahkan jika Smart Mom memiliki kulit sensitif. Hal ini disebabkan proses pembuatan kain sutra minim kontak dengan zat kimia.

Kekurangan Pakaian Sutra

Selain kelebihan, tentu ada beberapa kekurangan yang harus diketahui, salah satunya harga pakaian sutra yang sangat mahal. Selain masalah harga, berikut merupakan beberapa kekurangan kain sutra yang harus Smart Mom perhatikan.

1. Pakaian sutra harus dirawat dengan cara yang spesial, dari mulai memilih deterjen, cara pencucian, cara pengeringan, hingga cara penyimpanannya.
2. Karena harganya yang sangat mahal, kain sutra banyak yang dipalsukan. Jadi dibutuhkan keahlian khusus untuk membedakan mana kain sutra alami, dan mana kain sutra sintetis.

Cara Perawatan Pakaian Sutra

Kain sutra sebenarnya sangat mudah dirawat dan tidak perlu disetrika karena memang pakaian ini jarang kusut, dan sudah licin.

Untuk menyimpannya bisa dilipat, digantung atau digulung. Sesuaikan saja dengan lemari yang Smart Mom miliki. Tapi ingat, pastikan lemari yang digunakan harus kering dan bebas ngengat. Selain itu, lemari yang digunakan pun harus punya ventilasi yang memadai.

Untuk pencucian, cuci pakaian sutra dengan cara manual atau menggunakan tangan. Gunakan deterjen yang khusus menangani kain berbahan alami dengan lembut. Contohnya Attack Batik Care, deterjen khusus yang terbuat dari bahan berformula lembut yang aman untuk baju berbahan halus seperti sutera.

Deterjen ini hadir dengan formula khusus yang mampu mengangkat kotoran hingga tuntas, sekaligus menjaga pakaian sutra tetap kuat dan lembut. Yang paling penting, Attack Batik Care tidak hanya mampu membersihkan, tapi juga merawat warna, tidak membuat berbulu, lembut dan tidak berkerut sehingga pakaian sutera Smart Mom pun akan tetap terjaga.