Tips Mudah Mengurangi Limbah Rumah Tangga

Salah satu kegiatan favorit di bulan Ramadhan adalah ngabuburit, jalan-jalan sore sambil menunggu waktu berbuka puasa datang. Nah, ketika ngabuburit, kita biasanya juga membeli makanan dan minuman yang akan dijadikan sajian berbuka puasa. Nah, saat membeli makanan dan minuman, inilah mungkin banyak dari kita yang lupa bahwa akan semakin banyak sampah yang dihasilkan, baik itu dari kantong plastik, gelas plastik, bungkus kertas, maupun sedotan plastik. Hal ini tentu tidak ramah lingkungan.

Lalu, bagaimana caranya agar bisa tetap ramah lingkungan di bulan Ramadhan? Berikut adalah tipsnya.

1. Bawa kantong belanja kain

Sudah bukan rahasia lagi, memakai kantong plastik tidak ramah lingkungan karena plastik tidak mudah terurai secara alami dan akhirnya bisa mencemari lingkungan.  Karena itulah sebaiknya kita membawa kantong belanja kain untuk belanja sajian berbuka saat ngabuburit. Dengan membawa kantong belanja kain, kita tidak perlu lagi meminta kantong plastik.

Selain kantong belanja kain, alternatif kantong plastik yang ramah lingkungan bisa Smart Mom cek informasinya di artikel ini:

6 Inovasi Plastik yang Lebih Ramah Lingkungan

2. Membawa wadah makanan sendiri

Sama seperti membawa kantong belanja sendiri, membawa wadah sendiri dapat membantu mengurangi sampah. Dengan membawa wadah, maka kita bisa menghemat gelas plastik, styrofoam, atau bungkus kertas yang digunakan oleh penjual untuk membungkus makanan yang mereka jual.

3. Habiskan sajian berbuka

Hindari membuang-buang makanan saat berbuka puasa. Selain mubazir, membuang makanan yang tidak habis juga memberikan dampak buruk pada lingkungan. Dilansir dari laman Kompas, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2020 menyebutkan bahwa sampah makanan merupakan jenis sampah terbanyak yang timbul, yaitu 39,8 persen dari seluruh jenis sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia. Tumpukan sampah makanan ini sudah pasti akan menjadi polusi yang merugikan bagi lingkungan.

Semoga tipsnya bermanfaat dan ingat untuk urusan mencuci juga harus ramah lingkungan ya Smart Mom. Selalu gunakan deterjen Attack Anti Bau yang ramah lingkungan karena menghasilkan busa yang sedikit sehingga tidak mengurangi pasokan oksigen pada organisme yang hidup di dalam air.

Deterjen Attack Anti Bau juga bebas dari fosfat yang memicu tumbuhnya eceng gondok yang secara tidak langsung juga bisa mengurangi kadar oksigen dalam air. Tak perlu khawatir, walaupun deterjen Attack tidak mengandung fosfat, formula Max Power dan Teknologi Anti Kuman dan Anti Bau pada deterjen Attack Anti Bau tetap mampu membersihkan kuman, noda dan bau dari pakaian hingga tuntas.

Varian terbaru deterjen Attack Anti Bau yaitu deterjen Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 juga bebas fosfat dan memiliki surfaktan yang mudah terurai sehingga lebih ramah lingkungan. Memudahkan cuci pakaian saat ART (asisten rumah tangga) mudik, tetapi tetap ramah lingkungan

Terakhir, kemasan Attack juga lebih efektif dalam penggunaan plastik karena ukuran kemasan sesuai dengan ukuran isinya sehingga penggunaan plastik pada kemasannya jadi lebih efisien dibandingkan kemasan lainnya. Informasi lebih lengkap tentang kemasan Attack yang efisien dan hemat bisa Smart Mom cek di video ini ya:

Yakin Deterjen Yang Kamu Pilih Sudah Efisien, Hemat dan Berkualitas?

Setiap harinya sampah rumah tangga terus dihasilkan, sehingga volume sampah pun terus bertambah. Hal ini bisa berakibat pada tercemarnya lingkungan yang akan membuat lingkungan sekitar menjadi kurang sehat. 

Itulah sebabnya, kita semua, termasuk Smart Mom, disarankan untuk terlebih dulu memilah-milah sampah sebelum membuangnya di tempat sampah. Tidak hanya itu, Smart Mom juga jangan langsung membuang semua sampah rumah tangga, karena ada beberapa jenis sampah yang bisa Smart Mom gunakan kembali lho!

Berikut adalah jenis-jenis sampah yang bisa Smart Mom manfaatkan kembali.

1. Botol Plastik 

Ada banyak botol plastik bekas minuman di rumah Smart Mom? Jangan dibuang dulu ya, Smart Mom, karena botol-botol bekas tersebut bisa dimanfaatkan kembali. Contohnya, Smart Mom bisa memanfaatkannya untuk dipakai sebagai pot tanaman. Smart Mom juga bisa mengkreasikan botol bekas tersebut menjadi mainan mobil-mobilan untuk si Kecil, atau jenis mainan lainnya.

2. Kaleng Bekas

Dengan sedikit kreativitas, kaleng bekas dapat diubah menjadi berbagai barang berguna dan dekoratif, serta Smart Mom dapat membantu untuk mengurangi limbah dan mendukung upaya daur ulang. Ajak Si Kecil untuk menggambar dan mengecat kaleng bekas yang nantinya dapat ia gunakan sebagai wadah untuk pensil, pulpen dan alat tulis lainnya.

3. Pakaian Bekas

Pakaian-pakaian lama atau bekas Smart Mom yang sudah tidak dipakai lagi dapat diubah menjadi barang-barang berguna dan dekoratif. Smart Mom dapat menfaatkan pakaian lama tersebut menjadi lap atau kain pembersih, keset, ataupun alas tidur untuk hewan peliharaan. Selain itu, jika Smart Mom memiliki pakaian dengan bahan denim yang sudah tidak dipakai lagi, Smart Mom dapat menjahit bahan tersebut untuk dimanfaatkan menjadi tote bag ataupun dompet yang unik dan stylish.

4. Ampas Teh 

Ampas teh dapat Smart Mom manfaatkan kembali menjadi pupuk tanaman. Caranya pun mudah , Smart Mom cukup mendinginkannya dahulu sampai suhu ruangan dan setelahnya bisa langsung digunakan sebagai pupuk yang membantu menyuburkan tanaman. 

5. Sikat Gigi Bekas

Sikat gigi yang bahan utamanya adalah plastik itu baru bisa terurai lebih dari 400 tahun kemudian. Menurut Dr. Nammy Patel, penulis buku Age with Style: Your Guide to A Youthful Smile and Healthy Living, sikat gigi sulit didaurulang karena terbuat dari banyak komponen, selain plastik, ada juga minyak mentah, karet, campuran lainnya. 

Oleh karena itu, disarankan bagi kita semua untuk menggunakan kembali sikat gigi tersebut.  Misalnya untuk membersihkan bagian mobil, atau membersihkan area-area kecil yang sulit dijangkau, seperti sela-sela keyboard, sudut-sudut perabot atau celah-celah yang ada di rumah.

Itulah jenis-jenis sampah yang bisa Smart Mom manfaatkan kembali Sehari-hari. Sudah siap mempraktekkannya di rumah, Smart Mom?

Selalu gunakan detergen Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 dengan keunggulan Automatic Sensor Technology yang otomatis Lacak, Lawan, dan Bersihkan segala macam noda membandel 1,5X lebih efektif! Dan dilengkapi dengan Low Foam Technology membuat mesin cuci Lebih Awet & Terawat. Cocok untuk semua tipe Mesin Cuci Front Load dan Top Load. PAKAIAN BERSIH MAKSIMAL, TANPA RENDAM & KUCEK. Smart Mom bisa mencuci baju dengan cepat sehingga memiliki banyak waktu luang untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.  

Memakai tas pengganti plastik kresek seperti tote bag saat ini sangat disarankan untuk menghindarkan pemakaian tas plastik sekali pakai. Tetapi, tahukah Smart Mom bahwa tidak semua tote bag benar-benar ramah lingkungan karena berbahan campuran plastik. Tote bag berbahan plastik ini dalam jangka panjang dan berlebihan bisa merusak material plastik di dalamnya yang bisa serpihan atau debu plastik yang akhirnya juga bisa merusak lingkungan.

Berikut adalah beberapa jenis tote bag yang mengandung plastik.

1. Tote Bag Berbahan Spunbond (Furing)

Bahan spunbond terbuat dari plastik bernama polypropylene (62%), poliester (24%) dan viscose atau sutra buatan (8%). 

2. Tote Bag Bahan Parasut

Bahan Parasut sesuai namanya merupakan bahan yang dipakai sebagai parasut. Parasut awalnya terbuat dari sutra, tetapi kini dibuat dari nilon, tidak jarang juga dilapisi dengan silikon.

Setelah mengetahui jenis tote bag yang kurang ramah lingkungan karena mengandung plastik di atas, berikut adalah jenis tote bag yang lebih ramah lingkungan.

1. Tote Bag Bahan Blacu

Blacu adalah jenis kain yang terbuat dari kapas dan masih mentah atau dalam istilah tekstil disebut kain greige. Kain blacu tergolong ramah lingkungan karena selain tidak mengandung plastik ini belum melalui proses finishing atau proses celup warna.

2. Tote Bag Bahan Kanvas

Kanvas merupakan jenis kain yang tidak mengandung plastik karena terbuat dari kapas. Bahan kanvas lebih kuat dari bahan blacu karena melalui proses penenunan yang rapat dengan benang yang lebih tebal sehingga hasil tenunan lebih tebal dan kuat.

Dua bahan di atas tergolong ramah lingkungan karena selain tidak mengandung plastik, blacu dan kanvas juga bisa diurai oleh tanah hanya dalam hitungan 15 hari saja. Jadi sudah tahu bukan harus memilih tote bag jenis yang mana, Smart Mom? Semoga informasinya bermanfaat!