Tips Ramah Lingkungan dalam Menggunakan AC

Di sejumlah negara, termasuk negara kita, kendaraan listrik sudah mulai banyak melintas di jalanan. Kendaraan listrik ini dipercaya ramah lingkungan sehingga akan membuat lingkungan kita menjadi lebih bersih dan nyaman. Tapi, apakah mobil listrik benar-benar ramah lingkungan? Berikut adalah penjelasannya. 

Tidak sama dengan kendaraan berbahan bakar bensin atau solar, mobil listrik menggunakan baterai sehingga banyak yang mengira kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi sama sekali. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena kendaraan listrik juga ternyata menghasilkan emisi. Dilansir dari laman Tempo, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penggunaan mobil (kendaraan) listrik bisa mengurangi emisi karbon CO2 hingga 50 persen. 

Darmawan mencontohkan apabila memakai 1 liter bensin, maka emisi yang dikeluarkan 2,4 kilogram CO2, yang setara dengan 1,2 kwh listrik. Sedangkan apabila memakai energi listrik 1,2 kwh, jika listriknya memakai bahan bakar dari batu bara, maka 1 kwh menghasilkan emisi 1 kg CO2. Alhasil, dengan listrik dari pembangkit listrik batu bara menghasilkan hanya 1,2 kg CO2 ekuivalen per 1 liter bensin.

Jadi jika melihat informasi di atas, harus diakui kendaraan listrik jauh lebih ramah lingkungan dan bisa membuat udara di area pemukiman dan area lainnya, menjadi lebih bersih dan sehat.  Tetapi sayangnya, kendaraan listrik sampai saat ini belum bisa dikatakan benar-benar ramah lingkungan karena pengisian ulang daya baterainya masih butuh listrik yang berasal dari pembangkit listrik yang belum ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. 

Kalau sumber listrik utamanya masih dari PLTU, maka bisa dikatakan kendaraan listrik juga masih menyumbang emisi. Agar benar-benar ramah lingkungan, sumber energi utama yang dipakai mengisi daya baterai kendaraan listrik sebaiknya juga yang benar-benar ramah lingkungan, seperti menggunakan sumber energi dari PLTA (pembangkit listrik tenaga air), PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu (angin)) dan tenaga surya.

Selain itu, bahan kimia yang ada di dalam baterai memiliki dampak pada lingkungan yang cukup signifikan. Kalau bahan kimia ini bocor ke saluran air, maka air tersebut bisa dipastikan akan tercemar.

Dari penjelasan ini bisa kita simpulkan bahwa kendaraan listrik bisa menjadi pilihan kendaraan yang lebih baik karena lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin. Tetapi harus diingat, mobil listrik belum benar-benar ramah lingkungan jika listrik yang dipakai untuk mengisi ulang daya baterai masih menggunakan sumber listrik yang tidak ramah lingkungan seperti PLTU. Tidak hanya itu, perlu juga dikaji lebih dalam tentang penggunaan bahan kimia dalam baterai yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. 

Semoga ke depannya penggunaan kendaraan listrik bisa benar-benar bebas emisi dan lebih ramah lingkungan ya, Smart Mom! Bicara gerakan ramah lingkungan, yuk mulai sekarang mendukung kelestarian lingkungan dengan selalu menggunakan detergen yang ramah lingkungan yang formulanya bebas fosfat, seperti Attack Sensor Matic, Attack Hygiene Plus, dan Attack Plus Softener.

Menjadi orang tua adalah salah satu anugerah terindah dalam hidup, namun tak dapat dipungkuri bahwa peran ini juga membawa tantangan yang besar. Orang tua harus memiliki komitmen seumur hidup untuk merawat dan mendidik anak-anak mereka. Seiring berjalannya waktu, rutinitas sehari-hari dalam mengasuh anak dapat menjadi monoton, dan tanpa disadari, orang tua bisa mengalami kelelahan yang dikenal sebagai parental burnout.

Apa itu parental burnout?

Sebuah studi yang dilakukan oleh Prof. Mikolajczak dari Université Catholique de Louvain di Belgia, menjelaskan bahwa parental burnout adalah sebuah kondisi yang timbul karena stres dan kelelahan jangka panjang, yang berujung pada perasaan berat saat mengasuh anak, bahkan merasa jauh secara emosional dengan anak. Hal ini sering kali terjadi ketika orang tua merasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan anak atau merasa terjebak dalam rutinitas yang melelahkan.

Penyebab parental burnout

Tingkat stres yang tinggi merupakan salah satu penyebab utama dari parental burnout. Kondisi ini akan bertambah parah saat tidak adanya dukungan atau sumber daya untuk mengatasi beban mental tersebut. Contohnya, ketika orang tua harus menghadapi anaknya yang sakit dalam jangka waktu yang lama, atau memiliki masalah perilaku, sampai ia merasa lelah dengan situasi yang menuntut emosional atau fisik tersebut.

Cara mencegah parental burnout

Parental burnout tidak hanya bisa menimbulkan masalah pada anak, tetapi juga untuk orang tuanya kelak. Karena itulah, penting untuk mencegah terjadinya parental burnout. Berikut adalah cara yang bisa Smart Mom lakukan.

1. Hangout bersama sahabat

Satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya parental burnout adalah hangout bersama sahabat. Dengan bertemu dan menghabiskan waktu sejenak bersama sahabat, Smart Mom bisa menceritakan perasaan yang mungkin sedang Smart Mom pendam. 

Smart Mom juga bisa sekaligus menyegarkan pikiran dengan memilih tempat yang cocok untuk menghilangkan rasa penat. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah mintalah dukungan dari pasangan tercinta terlebih dahulu ya, Smart Mom!

2. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Waktu menyendiri atau me-time juga penting untuk dimiliki oleh orang tua yang sehari-hari mengasuh anak. Buatlah jadwal selama 20–30 menit per harinya untuk menyendiri. Smart Mom bisa menggunakan waktu me-time ini untuk membaca buku, berendam air hangat, atau melakukan hobi lainnya. Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan memberikan energi baru. 

3. Dengarkan musik favorit

Musik bisa mengubah suasana hati dan perspektif seseorang. Dengan mendengarkan musik, Smart Mom bisa menghilangkan rasa penat untuk mencegah terjadinya parental burnout. Ketika mendengarkan musik, otak akan melepaskan dopamin (zat kimia saraf yang memicu perasaan bahagia). Karena itu, Smart Mom bisa mencoba mendengarkan musik yang menenangkan supaya rasa penat bisa berkurang.

4. Berolahraga

Smart Mom juga bisa berolahraga secara rutin untuk mencegah terjadinya parental burnout. Ketika berolahraga, tubuh Smart Mom akan meningkatkan produksi hormon endorfin. Hormon ini sering disebut sebagai hormon kebahagiaan karena dapat membuat Smart Mom merasa lebih bahagia, sehingga bisa terhindar dari parental burnout.  

5. Konsumsi makanan dan minuman bernutrisi

Ketika tubuh kelelahan ditambah lagi dengan suasana hati yang tidak baik, menikmati secangkir kopi atau mengonsumsi camilan manis mungkin bisa dijadikan sebagai moodboster. Sesekali memang tidak dilarang, tapi ada baiknya tidak terlalu sering ya Smart Mom karena makanan manis dan kafein jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti diabetes dan obesitas.

Karena itu, yuk mulai atur pola makan yang lebih sehat, Smart Mom! Konsumsilah sayur, buah, gandum utuh, kacang-kacangan, dan makanan tinggi protein. Jangan lupa juga untuk memenuhi asupan cairan yang dibutuhkan tubuh karena dehidrasi bisa membuat Smart Mom merasa lelah dan lesu.

Nah, sekarang Smart Mom sudah mengetahui beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya parental burnout. Selain mencoba tips di atas, Smart Mom juga bisa membuat jadwal refreshing dengan pasangan tercinta agar parental burnout bisa dicegah.

Selalu gunakan detergen Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 dengan keunggulan Automatic Sensor Technology yang otomatis Lacak, Lawan, dan Bersihkan segala macam noda membandel 1,5X lebih efektif! Dan dilengkapi dengan Low Foam Technology membuat mesin cuci Lebih Awet & Terawat. Cocok untuk semua tipe Mesin Cuci Front Load dan Top Load. PAKAIAN BERSIH MAKSIMAL, TANPA RENDAM & KUCEK. Smart Mom bisa mencuci baju dengan cepat sehingga memiliki banyak waktu luang untuk mengerjakan pekerjaan lainnya. 

Pemakaian kipas angin atau pendingin ruangan (AC) bisa menjadi salah satu solusi untuk menjaga rumah tetap sejuk di musim panas. Namun, sebenarnya ada satu cara mudah yang juga bisa Smart Mom lakukan untuk membuat rumah terasa lebih sejuk tanpa harus bergantung pada AC, yaitu dengan menanam beberapa tanaman berikut ini di rumah:

1. Jenis Tanaman Merambat

Tanaman yang bisa merambat seperti Sirih Gading dan Ivy bisa Smart Mom letakkan di dinding atau pagar rumah untuk menurunkan suhu udara di sekitar rumah. Dengan tanaman merambat, lingkungan rumah akan terasa lebih sejuk dan juga lebih nyaman untuk ditinggali.

2. Pohon Rindang

Jika halaman rumah Smart Mom cukup luas, menanam pohon rindang bisa dilakukan untuk membuat rumah terasa lebih sejuk. Pohon-pohon rindang yang biasanya berukuran besar seperti pohon palem, pohon ketapang kencana, atau pohon angsana, tidak diragukan lagi mampu membantu menurunkan suhu udara di sekitar rumah. Daun-daun yang lebat dari pohon-pohon rindang ini akan menyerap panas matahari dan memberikan efek penyejukan alami pada lingkungan sekitarnya. 

3. Tanaman Pakis 

Menempatkan tanaman pakis di dalam ruangan rumah atau di sekitar halaman rumah juga dapat membantu menurunkan suhu udara secara signifikan dan menciptakan lingkungan tempat tinggal Smart Mom menjadi lebih sejuk dan lebih nyaman. Tanaman pakis memiliki stoma kecil yang dapat menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Semakin besar permukaan daunnya, semakin banyak oksigen yang dihasilkannya sehingga akan membuat rumah terasa lebih sejuk ketika cuaca panas. Ada cukup banyak jenis tanaman pakis yang bisa Smart Mom pilih, seperti Pakis Boston, Pakis Haji dan Pakis Cinnamon.

4. Tanaman Mint

Tanaman mint diketahui punya aroma yang menyegarkan dan juga bisa membantu menurunkan suhu udara di sekitar rumah sehingga terasa lebih sejuk. Smart Mom menempatkan pot-pot tanaman mint di teras atau di dalam rumah untuk memunculkan efek penyejukan alami dan meningkatkan kenyamanan, terutama saat musim kemarau. Ada beberapa jenis tanaman mint yang bisa Smart Mom tanam di pekarangan, seperti Mint Korsika, Pennyroyal, Perilaa dan Spearmint.

Demikian beberapa jenis tanaman yang bisa Smart Mom tanam agar rumah terasa lebih sejuk tanpa harus mengandalkan perangkat pendingin ruangan saja. Semoga informasinya bermanfaat!

Selalu gunakan detergen Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 yang memiliki Automatic Sensor Technology yang secara otomatis jitu melacak, melawan dan membersihkan noda hingga ke serat kain terdalam. 1,5X lebih efektif membersihkan segala macam noda membandel pada pakaian. Dengan Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1, Smart Mom bisa mencuci baju dengan cepat sehingga memiliki banyak waktu luang untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.