Agar PR Tidak Menjadi Beban Si Kecil, Ini yang Bisa Mom Lakukan!
Beberapa waktu yang lalu dunia pendidikan gempar dengan seorang anak asal China yang memutuskan untuk bunuh diri karena PR yang diberikan pihak sekolah.
Dalam video yang beredar di dunia maya, terlihat seorang anak berusia 12 tahun sedang duduk di jendela apartemen lantai 15 di Fuzhou, Provinsi Jiangxi, China, sambil menjulur-julurkan kakinya. Dia terlihat sedang dalam posisi siap untuk menjatuhkan diri.
Dilansir dalam The Coverage, selang beberapa saat, anak tersebut benar-benar membiarkan dirinya jatuh. Beruntung, regu penyelamat sudah bersiap dengan meletakan bantal udara berukuran besar, sehingga anak kelas 6 SD tersebut selamat, dan hanya mengalami luka ringan.
Kepada media, Ibu dari anak tersebut mengaku jika aksi nekat yang dilakukan putrinya dipicu karena stres. Menurutnya, semester baru sudah akan dimulai, sementara dia belum menyelesaikan pekerjaan rumah liburan musim dingin.
Tanggapan psikolog
Menurut Anastasia Satriyo MPsi, psikolog anak dari Tiga Generasi, penelitian mengungkap jika penyebab bunuh diri bisa bermacam-macam. Hal yang sama pun berlaku untuk solusi yang terkadang datang secara personal. Atau dengan kata lain, tiap individu butuh pendekatan yang berbeda untuk mengatasinya.
Nah Smart Mom, untuk mencegah Si Kecil stres karena pekerjaan rumah, sekaligus meminimalisir risiko bunuh diri akibat stres, berikut beberapa hal yang harus dilakukan.
- Sepulang sekolah, cek apakah anak diberi PR atau tidak. Jika ada, suruh mereka beristirahat sejenak, dan langsung kerjakan PR tersebut.
- Dampingi anak saat mengerjakan PR. Bukan untuk membantunya, tapi untuk memberikan semangat dan dorongan agar mereka makin termotivasi.
- Kalau terpaksa harus dibantu, cobalah untuk menjelaskan kembali dari mana jawaban tepat tersebut didapat. Kalau ada rumus, jelaskan secara rinci.
- Biasakan mereka untuk belajar sebelum tidur, setidaknya 30-60 menit. (waktu ini sudah termasuk kesempatan mereka untuk mengerjakan PR).
- Hindari membentak, mencemooh atau hal lainnya yang bisa membuat mental mereka drop. Justru sebaliknya, Smart Mom harus membuat momen ini jadi lebih menyenangkan.
Jika memang ada beberapa PR yang belum bisa terselesaikan, ajarkan anak agar dia mau menerima konsekuensi jika dia harus dihukum. Selain itu, Smart Mom pun berhak untuk mengajukan pertanyaan jika PR yang diberikan pihak sekolah dirasa terlalu berat untuk anak usianya.