Fakta Tentang Probiotik yang Perlu Smart Mom Ketahui
Dokter spesialis anak, Dr. dr. Ariani Widodo SpA(K), menyebut jika salah satu kriteria usus yang sehat adalah, mengandung 60-70 persen sel imun. Selain itu, di dalamnya pun harus mengandung 100 triliun bakteri mikrobiota usus, atau yang dikenal dengan istilah probiotik.
Jumlah yang cukup fantastis bukan? Tidak hanya itu Smart Mom, berikut merupakan beberapa fakta menarik lainnya terkait probiotik.
Fungsi Probiotik
Jumlah probiotik yang sangat banyak ternyata memiliki fungsi yang sangat penting bagi kesehatan anak, salah satunya untuk memproduksi biosurfaktan, bakteriosin dan hydrogen peroksida yang berfungsi menghambat dan membunuh bakteri jahat. Dengan kata lain, makin banyak jumlah probiotik, makin sedikit pula bakteri jahat di dalam sistem cerna anak. Sehingga tidak hanya sistem kekebalan tubuh anak yang terjaga, tapi juga mampu melancarkan buang air besar (BAB). Probiotik pun diketahui cukup ampuh dalam memperbaiki gizi anak, sekaligus mampu membantu memaksimalkan pertumbuhan.
Faktor yang Memengaruhi Jumlah Probiotik
Jumlah probiotik di usus tidak selamanya stabil, terkadang bisa bertambah, tapi juga bisa berkurang. Semua itu tergantung dari gaya hidup dan pola makan anak. Ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah probiotik berkurang, diantaranya :
- Konsumsi makanan tidak sehat, seperti junk food, gorengan, minuman bersoda dan lainnya.
- Paparan polusi udara yang berlebih, hingga masuk ke dalam tubuh.
- Stres dan istirahat yang tidak maksimal.
Perlu diingat, menurunnya jumlah probiotik dalam usus, berarti akan membuat pertumbuhan bakteri jahat di usus meningkat. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi anak.
Jenis Probiotik
Dari sekian banyak jumlah probiotik yang ada di dalam usus, ternyata probiotik tersebut memiliki banyak jenis, salah satunya Lactobacillus reuteri yang berasa dari ASI. Inilah alasan kenapa Smart Mom disarankan untuk memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil.
Selain itu, ada juga L.rhamnosus, L.acidophilus, L.bulgaricus, Escherichia coli yang non patogen, L.casei, dan lainnya. semua probiotik tersebut bisa didapat dari konsumsi makanan sehat, terutama makanan fermentasi, seperti tempe, tahu, yoghurt, kimchi, cuka apel dan lainnya.
Selain itu, konsumsi air putih, buah-buahan dan sayuran, cukup ampuh untuk mempertahankan jumlah probiotik dalam usus.