Bagikan

Mengenal Penyakit Cacar Monyet dan Cara Menghadapinya

Diupload pada 23 September 2019, 02:21 PM Smart Parenting
Mengenal Penyakit Cacar Monyet dan Cara Menghadapinya

Penyebaran cacar monyet atau monkeypox sempat menggemparkan masyarakat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Wajar saja karena penyakit endemik tersebut berasal dari kawasan tengah dan barat Afrika. Meski diketahui belum masuk Indonesia, ada baiknya Smart Mom mempelajari dulu cacar monyet beserta cara mengatasinya.

Cacar monyet dan gejalanya

Menurut Center for Disease Control Prevention, virus yang menyebabkan cacar monyet berasal dari genus Orthopoxvirus, famili Poxviride. Kemudian melalui situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dijelaskan bahwa cacar monyet ditularkan lewat hewan liar, seperti tupai. Penyakit ini lantas disebut sebagai cacar monyet karena kali pertama ditemukan peneliti pada sekelompok monyet pada 1985 saat wabahnya menyebar di bagian tengah dan selatan Afrika.

Cacar monyet menular lewat kontak langsung dengan luka, darah, cairan tubuh, hingga liur binatang yang terinfeksi. Seseorang yang terkena penyakit ini akan memperlihatkan gejala pertama setelah 6-16 hari terinfeksi atau masa inkubasi. 

WHO sendiri membagi kemunculan gejala cacar monyet menjadi dua periode, yakni periode invasi (5-10 hari) dengan tanda-tanda seperti demam, sakit kepala, bengkaknya kelenjar getah bening, nyeri otot, hingga lemas parah. Periode kedua adalah erupsi kulit (1-3 hari) dengan gejala ruam kulit di kulit yang menyebar ke seluruh tubuh. Setidaknya dibutuhkan waktu hingga 3 minggu sampai cacar hilang total.

Bagaimana cara mencegah cacar monyet?

Mencegah cacar monyet adalah langkah paling ampuh dibandingkan mengobatinya. Pemberian vaksin cacar dipercaya mampu mencegah penyakit tersebut hingga 85%. Sayangnya, Indonesia masih belum menyediakan vaksin untuk menghambat perkembangan cacar monyet.

Meski begitu, Smart Mom masih bisa menerapkan perilaku hidup bersih seperti cuci tangan setelah menyentuh hewan. Selain itu, lakukan juga langkah-langkah di bawah ini:

  • Hindari kontak dengan primata, tikus, maupun binatang liar lain, termasuk bangkai hewan yang mati di area terinfeksi;
  • Hindari kontak langsung dengan benda apa pun yang pernah ditempati hewan yang terinfeksi;
  • Jangan mengonsumsi daging hewan liar yang proses memasaknya kurang baik;
  • Menjauhkan diri dari pasien yang sedang mendapatkan penanganan cacar monyet;
  • Jika Smart Mom kebetulan petugas medis, selalu kenakan masker dan sarung tangan sebelum menangani pasien;

Semoga informasi ini bermanfaat!


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies