Bagikan

Menolak Ajakan Anak Bermain Bisa Berdampak Buruk. Benarkah?

Diupload pada 1 February 2019, 04:13 AM Smart Parenting
Menolak Ajakan Anak Bermain Bisa Berdampak Buruk. Benarkah?

Dunia anak memang bermain. Dengan bermain, mereka belajar banyak hal dari lingkungan, dari mulai belajar berkomunikasi, belajar menjalin pertemanan dan lainnya. Selain dengan teman-teman sebaya, Si Kecil pun disarankan bermain dengan Smart Mom.

Tapi bagaimana jika Smart Mom menolak ajakan main anak?

Menurut Janet Lansbury, psikolog anak dan keluarga, sekaligus penulis buku Elevating Child Care: A Guide to Respectful Parenting, pada dasarnya hampir seluruh anak di seluruh dunia ini akan merasa lebih bebas dan nyaman saat bermain dengan teman sebayanya.

Tapi terkadang, mereka membutuhkan perhatian lebih. Sehingga, mereka melakukan hal-hal yang tak terduga saat mencari perhatian, misalnya saja dengan mengajak main Smart Mom, bahkan terkadang malah menyeret Smart Mom untuk ikut bermain bersama teman-temannya.

Dalam kondisi seperti ini, kebanyakan orangtua pasti akan menolak. Menurut Janet, ini merupakan reaksi wajar karena Smart Mom pun pasti canggung saat diajak untuk main bersama anak-anak lainnya. Tapi hati-hati, jika tidak membangun komunikasi yang baik dengan Si Kecil, ini bisa berdampak buruk lho!

Lebih lanjut lagi, Janet menjelaskan jika anak mungkin tidak akan merasa tersinggung seperti layaknya orang dewasa, tapi mereka akan merasa diabaikan. Nah, perasaan ini akan memberi dua kemungkinan yang sama-sama kurang baik, yakni :

  1. Kemungkinan pertama, anak akan malas bermain dengan teman-teman sebayanya lagi karena berharap dengan menjauhi temannya, dia bisa mendapatkan kembali perhatian Smart Mom.
  2. Kemungkinan kedua, anak justru akan lebih dekat dengan teman-temannya, tapi merasa tidak butuh dengan Smart Mom, sehingga mereka akan membatasi komunikasi (lebih tertutup).

Maka dari itu, sebisa mungkin Smart Mom harus menerima ajakan mereka, minimalnya turun bermain sebentar, kemudian menepi lagi dengan alasan yang tepat. Misalnya, ada panggilan telpon dari pasangan, atau alasan lainnya yang memungkinkan Smart Mom untuk kembali ke pinggir arena permainan.

Senada dengan itu, Dr Tomas Ellegaard, pakar dari The Centre for Research in Early Childhood Education and Care, Denmark, menjelaskan jika anak yang mengajak orangtuanya masuk ke arena permainan, pada dasarnya sedang memperkenalkan, dan membanggakan diri jika dia punya orangtua yang keren.

Maka, sebisa mungkin Smart Mom jangan mempermalukan anak. Ikutlah dalam permainan mereka, bahkan kalau bisa pimpin mereka agar permainan jadi lebih hidup, dan buktikan jika Smart Mom memang orangtua yang keren!


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies