Bagikan

Pola Asuh Ini Tidak Lagi Efektif untuk Anak Zaman Now

Diupload pada 18 March 2020, 03:38 PM Smart Parenting
Pola Asuh Ini Tidak Lagi Efektif untuk Anak Zaman Now

Pasangan suami istri biasanya akan mencontoh orang tua sendiri. Mereka menganggap pola asuh yang kelak diterapkan akan membentuk karakter yang diharapkan. Namun, tahukah Smart Mom kalau tidak semua panduan dari generasi sebelumnya bakal memberikan hasil yang diidam-idamkan?

Karakter lingkungan hingga perkembangan zaman turut mempengaruhi kepribadian si Kecil. Hal ini pula yang membuat beberapa pola asuh berikut dianggap kadaluarsa buat anak zaman now.

  • Jarang memberikan pujian sebagai reward

Tak sedikit orangtua yang enggan memuji karena cemas anak bakal sombong atau malas. Malah ada orangtua yang lebih sering memarahi anak dengan alasan memotivasi. Sebuah riset dari Universitas Columbia justru menyatakan bahwa Smart Mom harus memuji usaha si Kecil alih-alih kepintaran agar mereka tak besar kepala. Dengan begitu, si Kecil bakal lebih terdorong meningkatkan kemampuan sekaligus menghargai setiap proses yang dilewati.

  • Memaksa si Kecil menghabiskan makanan

Pakar diet dan nutrisi keluarga Maryam Jacobsen mengatakan bahwa memaksa anak untuk menghabiskan makan justru akan membuat mereka kehilangan kemampuan dalam mengenali sinyal tubuh, termasuk lapar dan kenyang. Dampaknya, saat dewasa nanti, si Kecil cenderung punya pola makan berantakan hingga risiko obesitas. Studi lain mengatakan membiarkan anak makan sesuai kemauan berpeluang menurunkan risiko kelainan makan.

Untuk meminimalisir Si Kecil tidak menghabiskan makanan karena mengambil makanan terlalu banyak, Smart Mom bisa mulai mengajarkannya untuk mengambil makanan sesuai porsi.

  • Menghindari pembicaraan seputar kematian

Membicarakan kematian dengan anak dianggap tabu oleh orangtua zaman dulu. Alasannya karena mereka cemas anak bakal takut, lalu menunggu hingga mereka siap mendengar kenyataan tersebut. Namun, para pakar parenting mengatakan bahwa mendiskusikan kematian justru akan memudahkan si Kecil menerimanya saat dewasa nanti. Alih-alih menghindar, perkenalkan konsep kematian dengan bahasa yang mudah dipahami si Kecil agar cepat dimengerti.

  • Tidak membahas pendidikan seks

Pendidikan seks, seperti kematian, dianggap tabu bahkan terlarang untuk didiskusikan bersama anak. Moral dan etika yang dijunjung tinggi di Indonesia adalah salah satu alasan yang menahan orangtua zaman dulu buat membicarakannya. Sementara lembaga Kesehatan Singapura justru mengungkapkan bahwa si Kecil yang nyaman membahas seksualitas dengan orangtua memiliki kecenderungan lebih rendah dalam keterlibatan hubungan seksual berbahaya.

  • Patuh dan segan pada orang yang lebih tua

Tak ada yang salah dengan mengajari si Kecil untuk sopan dan hormat pada orang yang lebih tua. Namun, memaksa mereka terus patuh, bahkan terhadap sesuatu yang sebenarnya kurang baik, malah akan menyulitkan mereka membela diri di kemudian hari. Bahkan mereka bisa menjadi target perundungan (bullying) di sekolah. Mengajari mereka mengatakan tidak dan berlatih bela diri akan membantu mereka membangun pertahanan diri yang baik.

Semoga informasi ini membantu Smart Mom dan pasangan menentukan pola asuh yang tepat buat si Kecil!


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies