Pola Asuh Ini Tidak Lagi Efektif untuk Anak Zaman Now
Pasangan suami istri biasanya akan mencontoh orang tua sendiri. Mereka menganggap pola asuh yang kelak diterapkan akan membentuk karakter yang diharapkan. Namun, tahukah Smart Mom kalau tidak semua panduan dari generasi sebelumnya bakal memberikan hasil yang diidam-idamkan?
Karakter lingkungan hingga perkembangan zaman turut mempengaruhi kepribadian si Kecil. Hal ini pula yang membuat beberapa pola asuh berikut dianggap kadaluarsa buat anak zaman now.
- Jarang memberikan pujian sebagai reward
Tak sedikit orangtua yang enggan memuji karena cemas anak bakal sombong atau malas. Malah ada orangtua yang lebih sering memarahi anak dengan alasan memotivasi. Sebuah riset dari Universitas Columbia justru menyatakan bahwa Smart Mom harus memuji usaha si Kecil alih-alih kepintaran agar mereka tak besar kepala. Dengan begitu, si Kecil bakal lebih terdorong meningkatkan kemampuan sekaligus menghargai setiap proses yang dilewati.
- Memaksa si Kecil menghabiskan makanan
Pakar diet dan nutrisi keluarga Maryam Jacobsen mengatakan bahwa memaksa anak untuk menghabiskan makan justru akan membuat mereka kehilangan kemampuan dalam mengenali sinyal tubuh, termasuk lapar dan kenyang. Dampaknya, saat dewasa nanti, si Kecil cenderung punya pola makan berantakan hingga risiko obesitas. Studi lain mengatakan membiarkan anak makan sesuai kemauan berpeluang menurunkan risiko kelainan makan.
Untuk meminimalisir Si Kecil tidak menghabiskan makanan karena mengambil makanan terlalu banyak, Smart Mom bisa mulai mengajarkannya untuk mengambil makanan sesuai porsi.
- Menghindari pembicaraan seputar kematian
Membicarakan kematian dengan anak dianggap tabu oleh orangtua zaman dulu. Alasannya karena mereka cemas anak bakal takut, lalu menunggu hingga mereka siap mendengar kenyataan tersebut. Namun, para pakar parenting mengatakan bahwa mendiskusikan kematian justru akan memudahkan si Kecil menerimanya saat dewasa nanti. Alih-alih menghindar, perkenalkan konsep kematian dengan bahasa yang mudah dipahami si Kecil agar cepat dimengerti.
- Tidak membahas pendidikan seks
Pendidikan seks, seperti kematian, dianggap tabu bahkan terlarang untuk didiskusikan bersama anak. Moral dan etika yang dijunjung tinggi di Indonesia adalah salah satu alasan yang menahan orangtua zaman dulu buat membicarakannya. Sementara lembaga Kesehatan Singapura justru mengungkapkan bahwa si Kecil yang nyaman membahas seksualitas dengan orangtua memiliki kecenderungan lebih rendah dalam keterlibatan hubungan seksual berbahaya.
- Patuh dan segan pada orang yang lebih tua
Tak ada yang salah dengan mengajari si Kecil untuk sopan dan hormat pada orang yang lebih tua. Namun, memaksa mereka terus patuh, bahkan terhadap sesuatu yang sebenarnya kurang baik, malah akan menyulitkan mereka membela diri di kemudian hari. Bahkan mereka bisa menjadi target perundungan (bullying) di sekolah. Mengajari mereka mengatakan tidak dan berlatih bela diri akan membantu mereka membangun pertahanan diri yang baik.
Semoga informasi ini membantu Smart Mom dan pasangan menentukan pola asuh yang tepat buat si Kecil!