Bagikan

Turut Menjaga Lingkungan Dari Kebiasaan Mencuci Pakaian

Diupload pada 24 March 2025, 12:00 AM Smart Parenting
Turut Menjaga Lingkungan Dari Kebiasaan Mencuci Pakaian

Bukan hanya mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, membuang dan mengelola sampah dengan benar, hingga kebiasaan mencuci pakaian yang ramah lingkungan juga bisa Smart Mom lakukan untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan.

Lalu, kebiasaan mencuci pakaian seperti apa yang dikatakan ramah lingkungan dan bisa dilakukan? Simak penjelasannya di bawah ini yuk, Smart Mom!

 

Gunakan Detergen Ramah Lingkungan!

Pilih detergen yang ramah lingkungan, Smart Mom! Cari tahu ciri-cirinya berikut ini:

  1. Tidak menghasilkan banyak busa

Pastikan detergen tersebut tidak menghasilkan busa berlebihan. Ingat, banyak busa bukan berarti membuat cucian semakin bersih. Justru hal ini bisa menutupi permukaan air dan mengurangi kadar oksigen dalam air sehingga hewan yang hidup di air kesulitan bernapas. 

Detergen sedikit busa juga lebih mudah dibilas, sehingga tidak membutuhkan air yang terlalu banyak saat proses pembilasan. Penghematan air bersih ini tentu sangat baik untuk kelestarian lingkungan.

 

  1. Bebas fosfat

Kandungan fosfat bisa memicu tumbuhnya eceng gondok pada air, yang secara tidak langsung akan mengurangi kadar oksigen didalamnya dan akhirnya merusak ekosistem. Karena itulah, pilih detergen yang bebas fosfat, ya, Smart Mom!

Semua ciri-ciri deterjen ramah lingkungan yang disebutkan di atas dimiliki oleh detergen Attack Anti Bau. Busanya rendah, bebas fosfat, dan Anti Kuman serta Anti Bau. Smart Mom tidak perlu khawatir dengan kemampuan deterjen ini dalam menyingkirkan noda, karena meskipun tidak mengandung fosfat, deterjen Attack Anti Bau memiliki formula MaxPower yang ampuh membersihkan noda di pakaian sampai tuntas hingga ke serat kain.




Gunakan mesin cuci dengan bijak!

Selain detergen yang ramah lingkungan, penggunaan mesin cuci yang bijak juga tidak kalah penting. Pastikan mencuci pakaian sesuai dengan kapasitas mesin, jangan terlalu sedikit atau terlalu banyak. Dengan demikian, Smart Mom bisa mengoptimalkan penggunaan air dan energi. 

Sebagai pengingat, mesin cuci akan menggunakan jumlah air dan energi yang sama, baik saat penuh maupun setengahnya. Dengan mencuci sesuai dengan kapasitas mesin cuci dalam satu siklus, dapat mengurangi jumlah siklus pencucian yang diperlukan, yang pada gilirannya mengurangi konsumsi air dan energi secara keseluruhan. 

Tidak hanya itu, hal ini dapat mengurangi jumlah deterjen yang digunakan, sehingga membantu mengurangi limbah cucian pada lingkungan. 

 

Cukup mudah ditiru bukan kebiasaan mencuci pakaian ramah lingkungan seperti yang dijelaskan di atas, Smart Mom? Ayo lakukan kebiasaan baik ini segera!