Yuk Ajarkan Etika Bertamu Biar Si Kecil Siap Saat Lebaran Nanti

Anak-anak saling berkunjung dan bermain bersama temannya merupakan hal yang wajar. Bahkan aktivitas ini sangat dibutuhkan untuk melatih kemampuan bersosial mereka, melatih kemampuan berkomunikasi, sekaligus mengajarkan mereka etika bertamu.

Berikut merupakan tips penting mengajarkan etika yang baik saat bermain di rumah temannya.

Berikan Batasan Waktu

Saat mengizinkan Si Kecil main di rumah temannya, Smart Mom harus mengingatkannya agar tidak lupa waktu, dan mempelajari kebiasaan keluarga di sana. Misal, jika anak yang dikunjungi biasa tidur jam satu siang, maka ingatkan dia untuk pulang sebelum jam 1 siang.

Menghormati waktu dan kebiasaan keluarga yang dikunjungi merupakan hal yang penting. Jangan sampai anak Smart Mom dianggap membawa pengaruh buruk bagi temannya.

Selalu Jaga Kesopanan

Ingatkan anak untuk tidak mengeluarkan kata-kata kasar, atau kata-kata lainnya yang tidak pantas. Kesopanan harus dijaga, dari mulai masuk rumah harus mengucapkan salam, meminta izin saat akan meminjam mainan, atau mengatakan permisi saat berjalan melewati orang yang lebih tua.

Orangtua manapun akan senang jika anaknya berteman dengan anak yang mampu menjaga kesopanan, dan bukan tidak mungkin mereka akan meminta anaknya untuk mencontoh sikap Si Kecil.

Lihat Situasi

Ajarkan Si Kecil untuk melihat situasi. Misalnya, jika ayah temannya Si Kecil sedang ada tamu, pastikan Si Kecil tidak keluyuran ke ruang tamu. Bermain di luar, atau area bermain lainnya jauh lebih baik. Selain itu, minta Si Kecil untuk tidak ribut.

Dan minta Si Kecil untuk segera pulang jika melihat tuan rumah memperlihatkan ekspresi terganggu, seperti diam saja, marah-marah atau penerimaan lainnya yang kurang baik.

Boleh Main di Dalam Kamar, Asal...

Si Kecil boleh main di dalam kamar temannya, dengan catatan, sudah mendapat izin (sebaiknya Si Kecil diminta untuk meminta izin dulu) dari orangtua temannya. Bagaimanapun juga kamar merupakan lingkungan pribadi yang tidak boleh dimasuki sembarang orang, apalagi jika tanpa izin tuan rumah.

Harap diperhatikan, etika berkunjung ke rumah teman harus diajarkan sejak dini. Jika Si Kecil terbiasa bersikap sopan di rumah, mereka pun akan melakukan hal yang sama saat bermain di rumah temannya.

Salah satu tradisi yang dilakukan selama hari raya Idul Fitri adalah, saling mengunjungi sanak saudara dan bermaaf-maafan. Nah agar tradisi ini berjalan lancar dan menyenangkan, yuk ajarkan Si Kecil etika bertamu dan bermaaf-maafan di hari raya.

Biasakan Ucapkan Salam

Sebelum masuk rumah, biasakan untuk mengucapkan salam sebelum masuk ke rumah atau saat mengetuk pintu. Hal ini berlaku bagi Smart Mom, anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan ini punya nilai budi yang luhur, dan menunjukkan jika Si Kecil merupakan anak yang terdidik. Jangan lupa, ajarkan juga agar Si Kecil tidak nyelonong masuk sebelum dipersilahkan oleh tuan rumah.

Ajarkan Konsep Duduk Manis

Pelajaran duduk manis tidak hanya berlaku saat lebaran, tapi harus dilakukan sejak dini dan harus dibentuk agar jadi kebiasaan positif. Untuk melakukannya, Smart Mom bisa menjelaskan fungsi utama kursi sebagai tempat duduk, bukan untuk tiduran, apalagi lompat-lompat.

Ajarkan juga Si Kecil cara duduk yang sopan, tidak mengangkat kaki atau melipat kaki di atas kursi.

Tidak Mengambil Hidangan Sebelum Dipersilahkan

Sama seperti ketika masuk, Smart Mom pun harus mengajarkan Si Kecil untuk tidak mengambil hidangan sebelum dipersilahkan. Begitu pun saat mengambil hidangan, Smart Mom wajib menjelaskan jika dalam mengambil hidangan Si Kecil tidak boleh berlebihan.

Jelaskan aturan sederhana ini sejak dini, atau minimalnya beberapa saat sebelum Smart Mom pergi melakukan kunjungan keluarga.

Beri Contoh dan Apresiasi

Anak-anak cenderung meniru perilaku sehari-hari dari orangtuanya. Makanya, Smart Mom harus memberi contoh penerapan etika ini sejak di dalam rumah. Jika anak berhasil melakukannya, jangan ragu untuk memberikan apresiasi berupa pujian atau pelukan.

Ingat Smart Mom, mengajarkan etika bertamu tidak bisa dilakukan dalam satu hari. So, mulailah sejak dini dan biasakan etika ini sebagai aturan yang harus dijalankan seluruh anggota keluarga. Selamat bertamu!

Saat Si Kecil tantrum, mungkin tidak sedikit Smart Mom yang merasa stres dan bingung.Tetap tenang ya Smart Mom, karena tantrum sebenarnya normal dan merupakan bagian dari proses perkembangan Si Kecil.

Dilansir sebuah artikel di laman situs alokter.com yang sudah ditinjau oleh dr. Merry Dame Cristy Pane, berikut adalah beberapa cara yang bisa Smart Mom lakukan untuk mengatasi tantrum pada Si Kecil.

1. Tetap tenang

Ketika Si Kecil tantrum, Smart Mom harus tetap tenang dan jangan membalas berteriak atau memaksa Si Kecil untuk segera menghentikan amukannya. Sikap yang tenang bisa membantu membuat tantrum Si Kecil lebih mudah untuk diatasi. Dengan sikap yang tenang, coba ajak Si Kecil ke tempat yang lebih sepi dan tenang untuk menenangkan emosinya.

2. Cari tahu penyebab Si Kecil tantrum

Ada beberapa kemungkinan penyebab Si Kecil tantrum, contohnya keinginan yang tidak terpenuhi atau mungkin ia merasa lapar dan mengantuk tapi Si kecil sulit mengungkapkan. Dengan sikap yang tetap tenang, coba cari tahu apa penyebab sebenarnya Si Kecil tantrum karena jika sudah diketahui, maka Smart Mom akan lebih mudah mengatasinya.

3. Alihkan perhatiannya

Anak-anak sebenarnya sangat mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru. Smart Mom bisa memanfaatkan hal ini untuk mengalihkan perhatiannya ketika ia tantrum. Contohnya, Smart Mom bisa memberikan mainan yang sudah lama tidak dimainkan atau memberikan cemilan kesukaannya ketika ia tantrum.

4. Hindari memukul Si Kecil

Ketika Si Kecil tantrum, hindari memukul atau mencubitnya. Peluk atau mencium Si Kecil lebih ampuh untuk menenangkan emosinya ketimbang memukulnya. Tidak hanya bisa menenangkan, pelukan dan ciuman juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa Smart Mom benar-benar peduli dan mencintai mereka.

Semoga tips di atas bermanfaat dan ketika tantrum pada Si Kecil terjadi terlalu sering, atau sudah membuatnya menyakiti dirinya atau orang lain, ada baiknya Smart Mom segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendiskusikan perilaku tersebut dan mendapat solusi tepat untuk menanganinya.