Tanpa Disadari, Kesalahan Perencanaan Keuangan Keluarga Ini Sering Anda Lakukan

Promo diskon di momen tertentu memang sangat menggiurkan, apalagi jika diskon ini khusus untuk produk-produk fashion dan tidak datang tiap tahun. Dalam kondisi ini, banyak wanita yang mati-matian untuk ikut mencicipi diskon tersebut.

Kalau kondisi keuangan sedang stabil dan Smart Mom memang menyediakan anggaran khusus untuk ini, sebenarnya sah-sah saja. Tapi bagaimana jika kondisi sebaliknya terjadi. Tentu Smart Mom harus menahan diri agar tidak tergoda dengan tawaran diskon tersebut.

Nah mengenai hal ini, Ruisa Khoiriyah, penulis, sekaligus blogger finansial aturkocek, memberikan tips agar Smart Mom bisa kebal dengan tawaran diskon yang mungkin datang di saat yang tidak tepat.

Uninstal Semua Aplikasi E-commerce

Jika Smart Mom biasa berbelanja di situs e-commerce, Ruisa menyarankan agar semua aplikasi tersebut di-uninstall saja. Pasalnya, selama aplikasi tersebut terpasang, semakin melawan, maka godaan diskon akan semakin besar hingga akhirnya Smart Mom pun takluk.

Sementara jika Smart Mom biasa berbelanja di mal, untuk sementara sebaiknya jangan dulu main ke mal. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Smart Mom mungkin bisa berbelanja di pasar tradisional, atau di warung serba ada dan minimarket terdekat.

Dengan memutus mata rantai ini, otomatis Smart Mom akan buta dengan informasi diskon yang ada, sehingga tidak tergoda dengan tawaran diskon yang sedang berjalan.

Fokus Pada Rencana Keuangan

Jika cara diatas dirasa terlalu ekstrem, Smart Mom bisa mengandalkan catatan untuk menghindari diskon. Caranya, Smart Mom bisa membuat rincian belanja bulanan, kemudian fokus kepada rencana keuangan yang sudah disiapkan.

Misal, Smart Mom selesaikan dulu beberapa pos pengeluaran wajib, seperti cicilan utang, bayar tagihan listrik, telpon, investasi, kebutuhan proteksi, dan kebutuhan wajib lainnya.

Setelah semuanya tersalurkan, Smart Mom bisa mengisi beberapa pos penting lainnya, seperti biaya sekolah anak, belanja bulanan dan dana cadangan (bukan dana darurat). Jika semua sudah teratasi dan masih ada sisa anggaran, baru Smart Mom bisa ikut berburu diskon. Tapi ingat, pastikan gunakan dana sisa!

Hindari Windows Shoping

Saat berbelanja, sebaiknya hanya fokus pada catatan belanja yang sudah dibuat di rumah dan hindari windows shoping. Pasalnya, kebanyakan wanita yang tergoda oleh diskon, dimulai dari kebiasaan jalan-jalan sambil melihat-lihat barang alias windows shoping.

Dengan cara ini, Smart Mom bisa terhindar dari godaan diskon yang mungkin akan membuat keuangan Smart Mom dan keluarga kocar-kacir. Selamat mencoba!

Saat dompet sudah kosong atau uang belanja mulai menipis, banyak orang yang menyebut kondisi keuangan keluarga sedang tidak sehat. Padahal tidak hanya itu, ada beberapa indikasi lainnya yang menandakan jika keuangan keluarga Smart Mom sedang dalam kondisi tidak sehat.

Mau tahu apa saja? Berikut beberapa tanda keuangan keluarga sedang tidak sehat, menurut Pakar Perencana Keuangan dan Investasi, Aidil Akbar.

Tidak Punya Tabungan

Saat Smart Mom punya aset yang masih dicicil, seperti rumah, mobil dan lainnya, sebaiknya perhatikan lagi besarnya cicilan tersebut. Pastikan besaran cicilan yang harus dibayar tiap bulan, tidak lebih dari 30 persen dari total income keluarga.

Jika sampai jumlah cicilan lebih dari 30 persen, dan bahkan membuat Smart Mom tidak punya tabungan keluarga, ini merupakan indikasi kuat jika keuangan keluarga sedang tidak sehat.

Tidak Punya Dana Darurat

Jika tidak punya tabungan, kemungkinan besar Smart Mom pun tidak punya dana darurat. Sementara buat Smart Mom yang punya tabungan, belum tentu punya dana darurat. Idealnya, dana darurat dipersiapkan sebesar 3 kali dari total penghasilan bulanan.

Dana darurat sendiri bisa dibuka saat hal-hal yang bersifat darurat datang menimpa, misalnya PHK, biaya berobat, service kendaraan atau bayar ganti rugi karena kecelakaan atau kondisi darurat lainnya.

Tidak Punya Investasi

Investasi merupakan hal yang wajib dimiliki setiap keluarga untuk menjaga keuangan keluarga tetap sehat. Berbeda dengan tabungan dan dana darurat yang nilainya akan menyusut, investasi justru akan terus tumbuh dan membuat keuangan keluarga Smart Mom makin sehat.

Untuk jenis investasinya sendiri Smart Mom bisa disesuaikan, misalnya reksadana, saham, properti dan lainnya. Intinya, invetasi wajib dimiliki untuk mewujudkan kekuangan keluarga yang sehat.

Tidak Punya Perencanaan Keuangan

Membeli rumah, travelling, membeli kendaraan baru dan lainnya, membutuhkan rencana keuangan yang matang. Dengan adanya rencana keuangan, alur pemasukan dan pengeluaran akan lebih terkontrol, sehingga tujuan keuangan pun bisa tercapai.

Untuk rencana keuangan sendiri, Smart Mom bisa mempersiapkannya dalam 2 kategori, yakni rencana jangka panjang dan jangka pendek. Bagaimana Smart Mom, apakah keuangan keluarga Anda termasuk dalam kategori sehat?

Jika dikelola dengan bijak, hutang bisa jadi bernilai positif, dan bisa mendatangkan keuntungan. Tapi jika salah dalam mengelolanya, hutang malah bisa jadi beban. Bukan tidak mungkin Smart Mom pun harus pontang-panting ‘gali lubang, tutup lubang’ untuk menyeimbangkan neraca keuangan.

Smart Mom, agar tidak terjebak dalam hutang yang tidak kunjung habis, berikut merupakan trik ampuh terhindari dari belitan hutang yang menumpuk.

Selesaikan Hutang Dengan Cerdas

Untuk menyelesaikan hutang, Smart Mom harus menjalankan strategi jitu. Pertama, susun tingkat prioritas hutang yang harus dibayar, usahakan hutang yang akan jatuh tempo, atau hutang dengan bunga tertinggi. Setelah itu, selesaikan masalah tersebut satu per satu.

Jika memungkinkan dan dananya tersedia, Smart Mom bisa meminta percepatan pelunasan. Memang prosesnya agak ribet, tapi jika disetujui, justru ini akan membuat satu beban menghilang.

Cari Tambahan Pemasukan

Dalam neraca keuangan, untuk menambah pemasukan bisa dilakukan dengan 2 cara, pertama dengan menambah income atau pendapatan bulanan. Trik ini bisa dilakukan dengan bekerja keras melakukan pekerjaan sampingan, atau meningkatkan target pendapatan per bulan.

Cara kedua, Smart Mom bisa mengurangi pengeluaran. Misalnya, dengan memangkas anggaran akhir pekan, menunda rencana liburan, dan lainnya. Intinya, buat pengeluaran agar lebih sedikit.

Jual Aset

Cek kembali aset yang Smart Mom miliki. Misal, jika di rumah ada 2-3 kendaraan, 1 mobil dan 2 sepeda motor, sebaiknya jual mobil dan gunakan sepeda motor untuk keperluan transportasi.

Selain mendapat aliran dana segar, keputusan ini pun akan membuat Smart Mom lebih hemat karena hilang satu aset (mobil), sama dengan kehilangan biaya perawatan dan biaya bensin harian. Tapi ingat, jangan jual aset vital dan aset produktif, pilih aset yang tidak berkembang saja.

Berhenti Membayar dengan Minimum Payment

Banyak orang yang memiliki utang, lebih memilih untuk membayar dengan minimum payment. Umumnya, hal ini dilakukan agar mereka tidak sampai dikejar debt collector. Mungkin prinsipnya, yang penting tetap dicicil, perkara lama atau sebentar, itu urusan belakangan.

Padahal menyegerakan membayar hutang merupakan cara terbaik untuk menjaga kepercayaan dari pihak pemberi hutang, sekaligus membuat Smart Mom lebih tenang karena hutang yang sudah terselesaikan.

Tutup Kartu Kredit

Kartu kredit memang memudahkan siapapun untuk bertransaksi. Tapi yang jadi masalah, banyak orang yang terlalu nyaman dengan kartu kredit, sehingga mereka tidak sadar telah menumpuk terlalu banyak hutang. Maka dari itu, sebaiknya pertimbangkan untuk menutup sejumlah akun kartu kredit Smart Mom.

Selain itu, menutup kartu kredit merupakan salah satu bukti keseriusan Smart Mom untuk mewujudkan impian terbebas dari jeratan hutang. Semoga bermanfaat!