Smart Mom, Ini Model Pengasuhan Terbaik Untuk Anak Tengah
Posisi anak tengah yang cenderung terjepit akan membuatnya merasa serba-salah. Di mata mereka, anak sulung selalu mendapat hak istimewa yang tidak dia dapatkan, sementara si bungsu mendapat curahan kasih sayang dan selalu dilindungi karena sikap manjanya.
Menurut penulis buku The Birth Order Book: Why You Are the Way You Are, Kevin Leman, PhD, perasaan berada diantara anak sulung dan anak bungsu memang menjadikan si anak tengah kerap memainkan dua pribadi yang berbeda.
Terkadang, dia akan sangat manja karena tidak ingin kehilangan perhatian, kasih sayang dan perlindungan seperti adiknya. Terkadang dia pun akan menjadi pelindung bagi adiknya, dan menjadi pribadi yang sangat bertanggung jawab seperti layaknya si sulung.
Mengenai hal ini, Kevin mengakui jika anak tengah sangat sulit diberi label. Gambaran kepribadian mereka akan muncul sebagai respons terhadap cara pandang mereka terhadap kedua saudaranya.
Sementara menurut Frank J. Sulloway, Profesor Departemen Psikologi Universitas California, Amerika, anka tengah umumnya akan menjadi pribadi yang mau mencari dan punya inisiatif untuk menangani sebuah hal.
Mereka cenderung menjelma menjadi anak yang menyenangkan, diplomatis dan juga bisa berkompromi. Tidak hanya itu, mereka pun mampu mengatasi rasa kecewa dengan baik, memiliki harapan yang lebih realistis, tidak manja dan bisa menjadi anak yang paling mandiri.
Selain itu, karena posisinya yang berada di tengah-tengah, mereka akan lebih memilih kelompok di luar keluarga sebagai tempatnya bercerita.
Bagaimana model pengasuhan terbaik untuk anak tengah?
Mengenai pola asuhnya, Frank menyarankan jika anak tengah sebaiknya dibiarkan untuk berusaha dan mencoba menjadi penengah. Misalnya, saat dia melihat pertengkaran antara saudara-saudaranya, biarkan dia menjadi penengah untuk mendamaikan mereka.
Selain itu, menurut Dr. Berry Brazelton, penelitian dan ahli perkembangan dan perilaku anak asal Amerika, Smart Mom disarankan untuk menyisihkan waktu ekstra bagi si anak tengah, agar mereka tetap merasa istimewa dan kembali mendapat kasih sayang dan perhatian yang berkurang setelah kelahiran adiknya.
Dengan menjadikan anak tengah sebagai pusat dari kasih sayang, dia akan menjelma menjadi sosok yang bisa dijadikan sebagai pelindung, sangat mandiri, dan menghormati kakaknya sebagai sosok yang seharusnya dijadikan panutan.