Bagikan

Smart Mom, Yuk Ajarkan Si Kecil Bertanggung Jawab dengan Pilihannya

Diupload pada 7 August 2018, 03:12 AM Smart Parenting
Smart Mom, Yuk Ajarkan Si Kecil Bertanggung Jawab dengan Pilihannya

Belakangan ini banyak orang tua yang mengeluhkan sikap anaknya yang mudah marah, mengeluh tidak bisa, kerap menunda-menunda tanggung jawab, seolah tidak bersemangat saat mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan sederet sikap yang menunjukkan sikap tidak suka dan sedikit kecewa.

Ternyata, beberapa sikap yang ditunjukkan anak merupakan akumulasi dari rasa kecewa mereka karena kehilangan hak untuk memilih apa yang mereka inginkan. Misalnya dalam hal menentukan ke mana mereka akan bersekolah.

Tepatkah memaksa anak untuk mengikuti keinginan orangtua?

Menurut Dra. Tika Bisono, M.Psi.T, anak bukanlah cetakan orangtua. Mereka punya keinginan dan masa depan sendiri, sehingga tugas orangtua bukan memaksa mereka untuk mengikuti pilihan orang tua, tapi mempersiapkan mereka untuk memiliki pilihan dan bertanggung jawab dengan pilihannya.

Jika masih memaksakan kehendak dengan dalih, “ini untuk kebaikanmu nak!”, maka bersiaplah untuk menerima berbagai reaksi negatif terkait penolakan atas kebebasan anak untuk menentukan pilihan, misalnya anak jadi malas-malasan, mudah marah, tersinggung dan sikap negatif lainnya.

Untuk mencegah hal tersebut, Tika menyarankan agar orang tua mempersiapkan anak untuk mandiri, dan biarkan mereka menentukan apa keinginannya. Setelah itu, ajarkan anak untuk bertanggung jawab dengan pilihannya dengan cara:

Ajak Anak Diskusi

Ajak anak untuk duduk bersama, dan sampaikan harapan Smart Mom kepada mereka. Setelah itu, tanya apa yang mereka inginkan, dan apa alasan yang membuat mereka menginginkan hal tersebut.

Misalnya dalam hal sekolah, tanya di mana dia ingin bersekolah. Setelah itu tanya alasannya kenapa ingin sekolah di sana. Dalam kondisi ini, anak mungkin akan menyampaikan pandangan yang sangat sederhana, seperti faktor teman, sekolah yang bagus dan lainnya.

Jangan menyanggah, tapi berikan pilihan alternatif sekolah yang sekiranya spesifikasinya hampir sama dengan sekolah yang diinginkan Si Kecil. Setelah itu, tanya lagi apakah dia masih ingin bersekolah di sekolah tersebut, butuh waktu untuk memikirkannya, atau justru sudah bulat ingin bersekolah di sana.

Jelaskan Konsekuensinya

Setelah mengetahui jawaban akhir anak, Smart Mom bisa memaparkan konsekuensinya. Misalnya, jika sekolah di sana, Si Kecil harus rajin bangun pagi karena kebijakan sekolah yang menerapkan aturan ketat tentang jam masuk, menyediakan waktu belajar setidaknya 15 menit sebelum tidur, dan lainnya.

Dengan cara ini, mereka akan belajar bagaimana cara menentukan pilihan, dan bertanggung jawab atas pilihannya. Jika suatu saat mereka mengeluh tentang sekolahnya, Smart Mom bisa katakan, bukankah sekolah tersebut pilihannya dan dia sudah siap dengan konsekuensinya.


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies