Membagi waktu dengan baik antara anak, keluarga dan pekerjaan bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh seorang wanita karir. Pilihan untuk berkarir menuntutnya untuk mampu menghargai dan membagi waktu, serta menjalankan peran secara seimbang antara keluarga dan lingkungan pekerjaan.
Tidak adanya keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan kegiatan profesional dapat menyebabkan salah satunya berakhir dengan kegagalan. Kegagalan dalam meraih posisi tertinggi di perusahaan tempat bekerja atau kegagalan di keluarga misalnya menelantarkan suami dan anak-anak.
Setiap orang memiliki waktu yang sama dalam satu hari yakni 24 jam. Dengan banyaknya tugas dan fungsi yang harus dijalankan dalam satu hari, maka seorang wanita karir diharapkan mampu membagi waktunya dengan baik.
Bila Anda adalah seorang wanita karir yang sedang berusaha untuk menyeimbangkan kehidupan Anda antara anak, keluarga dan pekerjaan, sebaiknya simak lebih lanjut artikel ini.
1. Membuat jadwal kegiatan
Pilihan yang ada pada dasarnya terbagi dua:
- Membatasi jumlah kegiatan yang bisa dilakukan dalam satu hari atau
- Melakukan semua kegiatan dalam satu hari dengan cepat.
Untuk memutuskan pilihan di atas ada beberapa hal yang perlu Anda dilakukan adalah membuat daftar tujuan yang ingin Anda raih dalam jangka waktu pendek dan panjang. Daftar hal yang harus dilakukan hari ini, minggu ini, bulan ini dan tahun ini. Dari daftar tujuan di atas, Anda bisa membaginya lagi dalam 3 kolom yakni, Yang harus dilakukan, sebaiknya dilakukan dan, tidak penting untuk dilakukan.
Hal paling sederhana yang bisa Anda lakukan adalah menyisihkan waktu antara 5-10 menit di pagi hari setelah bangun tidur. Tulis daftar hal yang harus Anda lakukan pada hari itu dan tentukan waktunya. Segera setelah daftar kecil kegiatan Anda selesai ditulis, lakukan semua hal yang sudah Anda tulis menurut nomor urutannya. Setelah satu hal selesai, segera lakukan hal berikutnya, begitu seterusnya.
2. Berani mengatakan tidak
Sebagai seorang wanita karir, Anda tentu banyak mendapatkan undangan dari lingkungan tempat bekerja, misalnya rapat dengan bos, makan siang atau makan malam dengan rekan kerja. Sebagai seorang ibu pun Anda kerap mendapatkan undangan menghadiri acara-acara sekolah yang diadakan di sekolah anak Anda. Seperti misalnya pentas seni tahunan sekolah, rapat antara orang tua dan guru, ajakan makan siang dari orang tua lain yang menyekolahkan anak-anaknya di tempat anak Anda sekolah.
Bila Anda kebingungan dalam menentukan jawabannya, maka Anda harus kembali melihat daftar tujuan yang ingin Anda raih dalam waktu pendek dan panjang. Apakah dengan menghadiri undangan tersebut Anda akan lebih cepat meraih posisi pekerjaan yang Anda inginkan? Apakah Anda akan menikmati kegiatan yang akan Anda hadiri tersebut?
Berani untuk berkata tidak akan sangat membantu Anda dalam membagi waktu. Tentu saja Anda ingin menghadiri semua undangan itu, tapi Anda juga harus sadar bahwa Anda harus selektif dalam menggunakan waktu Anda.
3. Set waktu dalam melakukan sebuah kegiatan
Misalnya saja 10-15 menit untuk menyapu rumah, membersihkan kamar mandi atau mengecek e-mail. Bila perlu pasang alarm atau timer dalam melakukan kegiatan, dengan begitu semuanya terorganisir dengan baik. Dimulai dan diakhiri pada waktu yang Anda tetapkan. Segera setelah selesai, Anda berpindah pada kegiatan berikutnya yang ada pada daftar yang sudah Anda susun.
4. Istirahat yang cukup agar kondisi badan selalu prima
Anda harus ingat bahwa Anda bukanlah robot yang bisa bekerja tanpa henti. Istirahat atau tidur yang cukup dan berkualitas berperan penting dalam menjaga agar tubuh Anda tetap prima. Tidak perlu membandingkan diri anda dengan “supermoms”.
Jangan memaksa diri Anda bekerja melakukan semuanya sampai jatuh sakit. Kesehatan anda jauh lebih penting, karena bila Anda sakit justru tidak akan dapat melakukan apapun. Segera istirahat bila Anda merasa lelah dan usahakan pergi tidur cepat setiap malam.
5. Jangan segan untuk meminta dukungan dari orang lain
Jangan segan-segan untuk meminta bantuan atau dukungan kepada suami dan anak-anak di rumah. Jika Anda benar-benar sibuk, membutuhkan bantuan tenaga dan memiliki uang lebih, Anda juga dapat menggunakan jasa pengasuh anak atau pembantu.
Suami misalnya dapat membantu menggantikan popok anak atau memandikan anak. Tugas mengurus anak adalah tugas kedua belah pihak, suami dan istri. Percayalah, suami tidak akan merasa ini adalah beban/tugas untuk dikerjakan. Suami akan dengan senang hati memandikan anak, membantu anak mengerjakan pekerjaan sekolah, menjaga anak sambil bermain bersama karena suami juga ingin menghabiskan waktu dengan si kecil.
Anak-anak juga bisa membantu Anda, misalnya memasukan cucian ke mesin cuci, menata meja makan selama Anda memasak atau membersihkan kamar tidurnya sendiri. Dengan begitu bukan saja Anda akan mendapatkan tambahan waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang lain, tapi secara tidak langsung Anda juga mengajarkan anak-anak untuk turut bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan rumah dan mengajar anak untuk lebih mandiri.
Semoga bermanfaat, Smart Mom!