Apakah Ayah Harus Ikut Merencanakan Keuangan Keluarga?
Selama ini Smart Mom bertugas sebagai menteri keuangan, dimana hampir semua masalah keuangan keluarga akan ditangani, termasuk merencanakan keuangan. Sementara pasangan, bertindak sebagai sumber keuangan lewat pekerjaan atau bisnis yang dijalankanya.
Apakah Perlu Pasangan Ikut Merencanakan Keuangan?
Dilansir dalam finance.detik.com, bagi Smart Mom ataupun pasangan, keduanya boleh saling membantu untuk merencanakan keuangan, terutama dengan pos-pos yang berkaitan langsung dengan pasangan, seperti dana pensiun, proteksi jiwa hingga pengeluaran khusus yang bersifat pribadi.
Berikut merupakan beberapa pos pengeluaran yang sebaiknya masuk dalam rencana keuangan pasangan, dan biarkan dia yang menentukannya.
Dana Pensiun
Bagaimanapun juga usia akan berpengaruh kepada kekuatan fisik dan produktivitas pasangan. Terkait hal ini, Smart Mom sebaiknya mendorong pasangan untuk menentukan kapan dia akan berhenti bekerja dan menikmati masa tuanya, apakah 55 tahun atau 60 tahun?
Nah, untuk mewujudkan impian masa tua yang indah, sebaiknya mulailah untuk merencanakan keuangan sejak dini, dengan cara mendorong pasangan untuk membuka investasi masa tua atau tabungan pensiun. Untuk nominalnya, biarkan pasangan yang menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Proteksi Jiwa
Pasangan bertugas sebagai kepala keluarga yang berperan untuk mencari nafkah utama bagi keluarga. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya dorong pasangan untuk membuat proteksi dengan asuransi jiwa, asuransi kesehatan, kecelakaan dan lainnya.
Dalam menentukan berapa uang pertanggungan yang dibutuhkan, sebaiknya Mom membantunya untuk menghitungnya dengan teliti, dan pastikan yang digunakan asuransi murni, bukan asuransi yang dilengkapi dengan embel-embel investasi dan lainnya!
Pos Khusus Pengeluaran Pribadi
Meskipun sudah berkeluarga, pasangan pun memiliki kehidupan pribadi yang sebaiknya kita hormati. Nah Smart Mom, pengeluaran seperti menyalurkan hobi, kumpul bareng komunitas, modifikasi kendaraan dan lainnya, sebaiknya disediakan khusus diluar rencana keuangan keluarga.
Untuk besarannya, biarkan pasangan yang menghitung dan menentukannya, misalnya 5 persen dari penghasilan dan lainnya. Dengan adanya pos pengeluaran pribadi, pasangan nantinya bisa belanja sesuai dengan kebutuhannya, tanpa mengganggu pos keuangan keluarga.
Bagaimana Smart Mom, sudahkah pasangan ikut merencanakan keuangan?