Panduan Memilih Pakaian Yang Harus Dibawa Saat Liburan

Musim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. 

Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom!

Risiko Memakai Baju yang Belum Kering

Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut.

Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya.

Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino.

Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka.

Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini.

1. Infeksi kurap

Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi.

Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering.

2. Memperparah eksim

Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri.

Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah.

3. Jerawat badan

Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul.

4. Terbakar sinar matahari

Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang.

5. Risiko infeksi jamur

Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang.

Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam.

Tidak diragukan lagi, pakaian berbahan denim, seperti celana panjang berbahan denim, adalah salah satu andalan untuk bisa tampil gaya. Celana berbahan denim bisa menjadi andalan karena cukup mudah dipadu padankan dengan berbagai gaya atau jenis pakaian karena modelnya yang tidak pernah ketinggalan zaman. 

Satu lagi yang membuat celana berbahan denim jadi favorit adalah bahan denim dikenal tidak mudah rusak dan tahan lama.  Tapi ingat, tanpa perawatan yang baik, celana berbahan denim juga bisa berubah bentuk, warna memudar, dan rusak. Berikut adalah cara mudah merawat celana berbahan denim yang bisa Smart Mom coba.

1. Pisahkan proses pencucian dengan pakaian kotor lain

Memisahkan celana denim dengan pakaian kotor lain penting untuk dilakukan agar terhindar dari resiko warna denim yang luntur dan terkena pakaian kotor lainnya. Selain itu, kancing dan ritsleting yang biasanya lebih besar juga beresiko merusak pakaian lain. 

2. Balik sebelum proses pencucian

Sebelum mencucinya, balikkan terlebih dahulu celana denim dengan bagian dalam di luar dan sebaliknya. Dengan demikian, risiko warna celana denim memudar dan risiko melonggar menjadi lebih kecil. 

Jangan lupa juga untuk terlebih dahulu mengancingkan kancing dan ritsleting sebelum mencuci jeans agar terlindung dari resiko kerusakan.

3. Cuci celana denim dengan putaran rendah bila menggunakan mesin

Agar lebih praktis dan menghemat waktu, Smart Mom mungkin lebih memilih mencuci celana denim menggunakan mesin cuci daripada secara manual. Boleh saja, asal jangan memasukkannya langsung atau mencampurnya bersama dengan pakaian lain menggunakan putaran rendah saja. 

4. Jemur denim sampai kering

Saat proses pencucian celana denim selesai dilakukan, balikkan lagi posisi jeans seperti semula. Pastikan Smart Mom tidak menggunakan mesin pengering untuk mengeringkan celana jeans. Jemur celana jeans dengan cara cukup diangin-anginkan dan tidak terkena cahaya matahari langsung sampai benar-benar kering untuk menghindari kondisi lembab yang berpotensi jadi tempat jamur dan bakteri bersarang.

Selamat mencoba tips di atas dan jangan lupa saat mencuci celana denim selalu gunakan  deterjen Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1. Varian deterjen Attack terbaru ini memiliki Automatic Sensor Technology yang mampu secara otomatis melacak, melawan dan mencegah noda kembali. 1,5X lebih efektif membersihkan segala macam noda membandel pada celana denim.

Selain itu Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 memiliki formula khusus rendah busa untuk semua mesin cuci baik bukaan depan maupun atas, perlindungan anti bau yang ampuh melawan kuman dan bau, serta memiliki keunggulan 9x lebihnya bikin Smart Mom menang banyak. Celana denim bersih tuntas walau dicuci dengan mesin cuci.

Lengkapi proses pencucian celana denim dengan pewangi dan pelembut Attack Fresh Up yang memiliki teknologi Anti Bau 48 Jam dan Mikro-kapsul memberikan sensasi wangi segar ke seluruh bagian celana denim sehingga celana denim akan terbebas dari bau tidak sedap dan tetap wangi segar selama 48 jam.

Bahan katun merupakan bahan yang paling sering digunakan dalam industri pakaian jadi dan hampir semua jenis pakaian memakai kain jenis ini sebagai bahan utamanya. Apa saja kelebihan bahan katun sehingga menjadi favorit banyak orang? Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang kelebihan pakaian berbahan katun dan juga cara merawatnya agar awet dan tidak mudah rusak.

Kelebihan Bahan Katun

1. Lembut dan Nyaman

Kain katun sangat lembut dan nyaman. Bahkan, memiliki sifat hypoallergenic yang tidak akan mengiritasi kulit sensitif atau menyebabkan alergi.  Itulah mengapa, pakaian seperti kaos dan pakaian dalam sangat nyaman digunakan karena terbuat dari katun yang membuat pakaian terasa lembut saat digunakan.

2. Aman

Katun terbuat dari bahan alami dan tidak mengandung bahan kimia sehingga sangat aman untuk dipakai. Kain berbahan alami seperti kain katun juga bisa bernapas dan memungkinkan sirkulasi udara yang bisa mencegah jamur tumbuh di lingkungan yang lembab.

3. Bisa dikenakan di segala musim

Katun merupakan jenis kain yang bisa digunakan dalam berbagai macam cuaca. Saat musim panas, pemakainya bisa tetap merasa nyaman bahannya lembut dan mampu menyerap kelembaban akibat keringat. Sedangkan, untuk musim dingin, tubuh juga akan dibuat hangat dengan kelembutan yang diberikan oleh pakaian berbahan katun.

Cara Merawatnya

1. Perhatikan Proses Pencucian

Perawatan baju berbahan katun bisa dimulai dari proses pencuciannya. Baju bahan katun cocok untuk dicuci dengan mesin cuci sehingga Smart Mom tidak perlu ragu saat ingin mencucinya dengan mesin cuci. Perhatikan juga air yang digunakan untuk mencuci. Untuk baju katun berwarna putih, Smart Mom bisa menggunakan air hangat saat mencuci. Sedangkan baju dengan warna sebaiknya menggunakan air dingin agar warnanya tidak cepat pudar.

2. Pilih Deterjen dan Pewangi Pelembut yang Canggih

Gunakan deterjen Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 untuk mencuci baju berbahan katun.  Varian deterjen Attack terbaru yang memiliki Automatic Sensor Technology ini mampu secara otomatis melacak, melawan dan membersihkan noda hingga ke serat kain terdalam. 1,5X lebih efektif membersihkan segala macam noda membandel pada pakaian. Tidak perlu khawatir lagi mencuci baju berbahan katun menggunakan mesin cuci.

Selain itu Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 juga memiliki formula khusus rendah busa yang akan membuat mesin cuci awet terawat, perlindungan anti bau yang ampuh melawan kuman dan bau, serta memiliki keunggulan 9x lebihnya yang bikin Smart Mom menang banyak. Baju berbahan katun menjadi bersih tuntas walau dicuci dengan mesin cuci tanpa kucek / prewash.

Jangan lupa gunakan pewangi dan pelembut Attack Fresh Up yang dilengkapi dengan Teknologi Anti Bau 48 jam sehingga melindungi baju katun dari pertumbuhan kuman penyebab bau. Baju katun Smart Mom dan keluarga jadi lebih wangi dan terbebas dari bau tidak sedap selama 48 jam. Attack Fresh Up juga mampu membuat baju berbahan katun menjadi lembut sehingga lebih nyaman untuk dipakai.

3. Keringkan lalu jemur di tempat yang teduh

Setelah proses pencucian, Smart Mom bisa mengeringkannya dengan pengering yang tersedia di mesin cuci. Tapi usahakan pengering mesin cuci tersebut tidak terlalu kencang, karena bisa membuat pakaian katun Smart Mom menciut.

Pada saat menjemur, Smart Mom tidak perlu menjemur baju berbahan katun di bawah sinar matahari langsung. Cukup diangin-anginkan saja agar warnanya bisa tetap terjaga.

Itulah penjelasan lengkap tentang kelebihan pakaian berbahan katun dan juga cara merawatnya agar awet dan tidak mudah rusak. Semoga informasinya bermanfaat untuk Smart Mom semua!