Bagikan

Ini Kata Pakar Tentang Prinsip Uang Suami Milik Istri, Uang Istri Cuma Milik Pribadi

Diupload pada 3 May 2018, 07:32 AM Smart Finance
Ini Kata Pakar Tentang Prinsip Uang Suami Milik Istri, Uang Istri Cuma Milik Pribadi

Ada satu kebiasaan yang umum dilakukan oleh pasangan di Indonesia terkait keuangan, yakni Istri boleh menggunakan uang suami sesuai dengan kebutuhan, termasuk membeli kebutuhan pribadi. Sedangkan uang istri tidak boleh digunakan suami, serta bisa bebas dibelanjakan oleh Istri.

Menurut pakar keuangan, bagaimana ya prinsip keuangan seperti ini?

Menurut financial planner Nurfitriavi Noeriman, atau yang akrab disapa Fitri, prinsip keuangan ini sah-sah saja dilakukan oleh pasangan manapun. Menurutnya, tidak ada yang salah jika semua kebutuhan rumah tangga dicover suami, dan pendapatan istri bisa digunakan untuk keperluan pribadi.

Namun, dalam hal ini Fitri mengingatkan jika hal ini berisiko membuat kondisi keuangan jadi carut-marut. Lagi pula jika semua kebutuhan sudah di cover, akan digunakan untuk apa uang tersebut. Fitri pun memprediksi jika wanita akan lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang branded.

Fitri menyarankan agar uang tersebut ditabung dan digunakan untuk kepentingan keluarga. Misal, jika kebutuhan keluarga sudah di cover uang suami, uang Smart Mom bisa digunakan untuk membiayai liburan keluarga, atau untuk menambah uang sekolah anak.

Jadi uang Smart Mom sah-sah saja digunakan sendiri. Namun alangkah lebih bijak jika uang tersebut digunakan untuk kepentingan keluarga atau melakukan investasi. Hal yang sama pun harus dilakukan suami, jika uang belanja yang diberikan sudah mencukupi semua kebutuhan, Smart Mom bisa meminta pasangan untuk tidak menghambur-hamburkannya. Lebih baik uang tersebut disimpan dalam bentuk investasi jangka panjang.

Pastikan dulu bayar utang

Seperti dijelaskan diatas, memegang prinsip uang suami, uang istri, dan uang istri milik istri, merupakan hal yang biasa dan sah-sah saja dilakukan. Tapi ingat, prinsip ini boleh dipegang asalkan Smart Mom dan pasangan sudah tidak punya tanggungan utang.

Bagaimanapun juga, utang merupakan hal yang harus pertama diselesaikan, terlebih untuk utang dengan bunga tinggi. Jangan sampai suami susah payah mengencangkan ikat pinggang demi memenuhi kebutuhan keluarga, sementara Smart Mom enak-enakan sendiri (meskipun itu penghasilan sendiri).


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies