Strategi Mengatur Keuangan Buat Smart Mom yang Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Idealnya, suami harusnya jadi tulang punggung keluarga, sementara Smart Mom bertugas untuk mengatur keuangan keluarga. Sayang, konsep standar ini terkadang tidak berjalan dengan mulus karena banyak faktor, misalnya suami terkena PHK, atau karena resign dan lainnya.
Nah biar nggak kerepotan, berikut merupakan trik yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan saat Smart Mom bertugas jadi tulang punggung keluarga.
Buat Daftar Kekayaan
Buatlah daftar kekayaan yang Smart Mom dan pasangan miliki. Hal ini bisa dimulai dari daftar aset yang dimiliki suami dan Smart Mom setelah menikah. Daftar kekayaan ini dibutuhkan untuk mengatur kembali strategi keuangan, sekaligus merinci jenis aset sesuai dengan tingkat prioritas.
Nantinya, jika aset tersebut milik suami dan tingkat prioritasnya tidak terlalu penting, Smart Mom bisa menjualnya untuk tambahan modal atau sebagai dana darurat. Selain itu, trik ini pun digunakan untuk mencari mana aset produktif yang bisa digunakan untuk memaksimalkan penghasilan.
Membayar Utang
Setelah urusan aset selesai, cobalah untuk membuat daftar hutang yang belum terlunasi. Cobalah untuk mengurutnya dari mulai hutang dengan bunga tinggi dan bisa diselesaikan secepatnya, hingga hutang santai dan nilai bunganya tidak terlalu tinggi.
Setelah itu, atur strategi untuk melunasinya. Smart Mom bisa memanfaatkan fasilitas cicilan, atau bisa juga langsung melunasinya dengan cara menjual aset yang ada. Tapi ingat, pastikan aset yang dijual bukan aset produktif atau aset yang tidak membutuhkan biaya perawatan tinggi.
Cek Cashflow dan Buat Anggaran
Setelah semua selesai, selanjutnya Smart Mom bisa mengecek bagaimana pendapatan Smart Mom tanpa bantuan dari suami, apakah sudah mencukupi atau belum. Untuk tahap awal, mungkin Smart Mom dan keluarga harus mengencangkan ikat pinggang agar pengeluaran tetap terjaga.
Terkadang, fokus bekerja akan membuat kondisi rumah berantakan. Untuk hal ini, Smart Mom bisa berdiskusi dengan pasangan apakah dia sanggup mengurus pekerjaan rumah tangga sendiri, atau harus mendatangkan asisten rumah tangga. Jangan lupa, ini harus didiskusikan dengan matang!
Mencari Alternatif Penghasilan
Tentu bukan pilihan bijak membiarkan suami diam tanpa aktivitas yang produktif. Kalau memang memungkinkan, Smart Mom bisa mendorong suami untuk mencari alternatif penghasilan tambahan, misalnya mengelola aset yang ada, atau membuka usaha sendiri di rumah.
Intinya, lakukan hal-hal yang produkti untuk menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil. Selamat mencoba!